Sejak diluncurkan pada 2020, program Kampus Mengajar sudah menurunkan lebih dari 55.000 mahasiswa yang tersebar di berbagai sekolah di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah tersebut didistribusikan melalui pelaksanaan Kampus Mengajar angkatan perintis pada 2020, Kampus Mengajar angkatan I dan 2 pada 2021, serta Kampus Mengajar angkatan 3 yang saat ini masih dalam periode penugasan.
"Animo mahasiswa terhadap program ini sangat besar yang dibuktikan dengan tingginya angka pendaftaran di setiap pembukaan program. Tercatat, 33.000 mahasiswa ikut mendaftar sebagai peserta pada Kampus Mengajar angkatan I yang kemudian diseleksi menjadi 15.000 peserta," kata Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Plt. Direktur Belmawa), Ditjen Diktiristek, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, dikutip dari Antara, Kamis, 26 Mei 2022.
Selanjutnya, melalui Kampus Mengajar angkatan II sebanyak 21.710 mahasiswa terpilih diterjunkan ke SD dan SMP di seluruh penjuru Indonesia. Berikutnya, sebanyak 16.736 mahasiswa dipilih dari 40.000 lebih pendaftar pada program Kampus Mengajar angkatan III.
Kiki menyebut tingginya angka pendaftar berbanding lurus dengan tingkat kepuasan peserta terhadap Program Kampus Mengajar. Dia menuturkan dari 36.000 peserta Kampus Mengajar di 2021, sebanyak 93,7 persen mahasiswa menyatakan puas terhadap pelaksanaan Program Kampus Mengajar.
"Dari jumlah tersebut, 94,3 persen peserta juga berpendapat bahwa Program Kampus Mengajar patut direkomendasikan untuk diikuti oleh mahasiswa lainnya,” tutur Kiki.
Dia mengatakan merujuk hasil evaluasi Program Kampus Mengajar pada 2021, dari 36.000 peserta program, sebanyak 94,8 persen mahasiswa merasakan ada peningkatan kemampuan teknis (hard skill) yang berkaitan dengan studi masing-masing. Selain itu, 35,6 persen peserta juga menyatakan keikutsertaan di Program Kampus Mengajar membuat mereka siap dan percaya diri melanjutkan rencana usai lulus dari perguruan tinggi.
“Melalui program ini kami berharap agar mahasiswa mampu memberikan transfer ilmu dan inspirasi kepada siswa di sekolah untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang tertinggi. Kesempatan ini juga bisa menjadi momen di mana mahasiswa bisa melihat keberagaman budaya di Indonesia selama satu semester penuh,” kata pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Kemendikbudristek, Nizam.
Dia menjelaskan program Kampus Mengajar dirancang sebagai salah satu bentuk aktivitas pembelajaran di luar kelas. Khususnya bagi mahasiswa dengan tujuan memberikan solusi bagi dua permasalahan pendidikan secara simultan.
Solusi pertama berkaitan dengan kemampuan literasi dan numerasi di satuan pendidikan dasar. Kedua, sebagai latihan bagi mahasiswa untuk menyiapkan karier setelah tamat dari perguruan tinggi.
Baca: Kampus Mengajar ke-4 Bisa Diikuti Mahasiswa Vokasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News