"Hampir semua, 92 persen dari 2.201 responden merasa sangat banyak atau cukup banyak masalah yang mengganggu saat belajar online," kata Manajer Kebijakan Publik SMRC, Tati D Wardi dalam Webinar dan Rilis Survei SMRC tentang Asesmen Publik tentag Pendidikan Online di Masa Covid-19, Selasa 18 Agustus 2020.
Berbagai masalah itu di antaranya keterbatasan internet, minimnya interaksi antara pengajar dan pelajar, hingga materi ajar yang sulit dipahami. Sementara sisanya, pelajar sama sekali tidak mendapat pembelajaran daring.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Terdapat 13 persen sekolah yang tidak menggelar belajar daring," ujar Tati.
Baca juga: Kemendikbud: Dulu Anak Sekolah Butuh Jembatan, Kini Internet
Sementara sisaya, Tati mengungkapkan, ada sekolah yang tidak melakukan pembelajaran sama sekali. Terdapat satuan pendidikan yang menyatakan libur dalam periode tersebut.
SMRC melakukan survei kepada 2.201 responden. Responden menjawab pertanyaan melalui panggilan telepon. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek metodologis. Penggunaan telepon juga dengan pertimbangan social distancing.
Survei dilakukan pada responded usia 17 tahun ke atas. Responden yang berjumlah 2.201 itu dipilih secara acak dengan jumlah proporsional menurut provinsi untuk mewakili pemilih nasional.