Pelaksana tugas (Plt.) Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, Patdono Suwigjno menjelaskan, tujuan dari program ini untuk meningkatkan minat siswa SMK melanjutkan ke pendidikan vokasi. Sebab, minat siswa melanjutkan studi vokasi masih rendah.
"Yang berminat menempuh pendidikan vokasi hanya 8 persen, itu pun kalau kita lihat lulusan SMK/SMA kalau masuk perguruan tinggi masuk universitas dulu, kalau tidak diterima baru masuk Politeknik," kata Patdono dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR, Selasa, 5 Mei 2020.
Patdono menuturkan, program ini juga akan dikemas agar siswa lebih tertarik melanjutkan pendidikan vokasi. Misalnya, dengan membuka kesempatan pendidikan vokasi di luar negeri.
"Ini akan kami perbaiki dengan jalan pendidikan vokasi menarik, seperti di Jerman, Swiss dan Belanda. Pendidikan vokasi itu menjadi pilihan utama di jenjang pendidikan menengah dan tinggi," ujarnya.
Baca: Penerima KIP Kuliah Gratis Daftar SBMPTN
Ia menjelaskan, SMK harus memiliki kerja sama dengan Politeknik untuk bisa mengikuti program ini. Sebab, hanya Politeknik yang bisa menerbitkan ijazah Diploma. Harus ada juga kerja sama dengan industri.
"Ini harus ada kerja sama antara industri, SMK dan Politeknik," ujarnya.
Ia menerangkan, siswa yang mengikuti program ini bakal menempuh sekolah selama empat tahun. Selama 2,5 tahun belajar di sekolah, satu tahun magang di industri, dan satu semester melakukan pembelajaran dengan program Problem Based Learning.
"Setelah empat tahun dia akan mendapatkan ijazah SMK, sertifikat kompetensi, dan ijazah Diploma dua," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id