"Kita akan selalu senantiasa memberikan contoh-contoh dari Mendikbud ini loh penilaian yang lebih baik, ini contoh-contoh dari berbagai macam sekolah di Indonesia untuk melakukan penilaian yang lebih baik," kata Nadiem dalam Raker Komisi X, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2019.
Eks Bos Gojek ini menyebut, kewenangan pelaksanaan ujian sekolah yang diserahkan 100 persen ke sekolah ini akan memacu guru berpikir, tidak hanya menunggu dari pusat untuk membuat model ataupun soal penilaian. Sehingga rasa tanggung jawab sekolah semakin meningkat.
"Dia dipaksa berpikir dengan kebebasan dan kemerdekaan itu dia juga punya rasa tanggung jawab dan ownership-nya meningkat. sehingga dia harus mencari cara dia sendiri untuk melakukan penilaian tersebut," ujarnya.
Meski begitu Menteri 35 tahun ini ogah memaksa semua sekolah menggunakan ataupun mengkreasi sendiri model penilaian. Sekolah bebas menentukan ambil soal dari bank soal, maupun Kemendikbud.
"Bagi yang belum siap bagian masih mau belajar menggunakan cara-cara penilaian baru, silakan. Tidak ada paksaan. Tapi itu adalah haknya sekolah," ujarnya.
Sebelumnya, Nadiem memastikan penyelenggaraan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dikembalikan sepenuhnya kepada sekolah. Tak ada lagi titipan soal jangkar, bahkan sekolah diberi kebebasan menentukan bentuk penilaian untuk kelulusan siswa.
"Untuk 2020 USBN itu akan diganti, dikembalikan kepada esensi undang-undang Sisdiknas Sistem Pendidikan Nasional), kepada semua sekolah untuk menyelenggarakan ujian kelulusannya sendiri," kata Nadiem ketika menyampaikan Empat Kebijakan Pendidikan "Merdeka Belajar", di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 11 Desember 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id