UM UGM CBT 2024 di Jakarta. DOK UGM
UM UGM CBT 2024 di Jakarta. DOK UGM

6.205 Orang Ikut Ujian Mandiri CBT UGM di Jakarta

Renatha Swasty • 05 Juli 2024 20:08
Jakarta: Sebanyak 6.205 peserta mengikuti tes Ujian Mandiri Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan Computer Based Test (CBT) di UGM Kampus Jakarta, Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan. Rinciannya, 3.719 peserta Saintek dan 2.483 peserta Soshum.
 
Tes berlangsung selama 5 hari pada 30 Juni-4 Juli 2024 dengan melibatkan 17 penanggung jawab ruangan, 16 pengawas, dan 31 petugas teknis ruangan. Ppenangggung jawab Lokasi Tes UM UGM CBT Lokasi Jakarta, Nazrul Effendy, memastikan tes berjalan lancar sesuai SOP.
 
"Tes berlangsung menggunakan tablet dan komputer desktop yang telah disiapkan di auditorium, lab komputer, dan ruang-ruang kelas yang digunakan untuk UM CBT UGM 2024,” kata Nazrul dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 5 Juli 2024.

Panitia juga menyiapkan berbagai fasilitas di antaranya fasilitas kesehatan dengan dokter dan perawat untuk melayani peserta yang mengalami gangguan kesehatan saat mengikuti tes. Selain itu, panitia juga mempersiapkan fasilitas khusus bagi peserta penyandang disabilitas.
 
"Semua dipersiapkan untuk kelancaran tes, termasuk untuk peserta UM CBT berkebutuhan khusus, seperti low vision dan tuna rungu dilakukan pendampingan oleh UKM Peduli Difabel UGM,” ungkap dia.
 
Wakil Penanggung jawab Lokasi, Yahya Agung Kuntadi, mengatakan sebelum pelaksanaan ujian, panitia sudah melakukan berbagai persiapan teknis sejak April 2024.  Antara lain terkait kapasitas tempat karena terjadi peningkatan jumlah peserta UM UGM CBT dibandingkan dengan 2023.
 
Adapun setiap kali sesi tes diikuti 625 peserta. Berbagai persiapan yang dilakukan antara lain penyiapan infrastruktur jaringan internet dengan penambahan 6 titik Access Point agar mencakup semua ruang UM UGM CBT, serta kesiapan kebutuhan petugas yang lebih banyak seiring kenaikan jumlah peserta.
 
Sebagai langkah antisipasi mencegah kecurangan saat tes, diterapkan pemeriksaan berlapis sejak awal. Pemeriksaan kepada peserta dilakukan dua kali.
 
”Pertama saat peserta memasuki gedung ujian, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kedua saat memasuki ruang ujian untuk memastikan tidak ada alat atau hal-hal lain yang dapat digunakan untuk mencurangi,” kata dia.
 
Selain itu, petugas ruangan juga melakukan verifikasi kepada setiap peserta untuk memastikan identitas peserta. Mereka juga memastikan hanya dokumen pendukung tes dan alat tulis yang boleh ada di atas meja. Petugas juga memonitor gerakan peserta saat mengerjakan soal UM.
 
Referano Satria Usman, peserta asal SMA Albayan, Anyer mengaku materi soal yang diujikan di UM UGM CBT masih sesuai harapannya. "Masih sesuai dengan yang saya pelajari, masih masuk lah materi-materinya,” ungkap dia optimistis.
 
Referano memilih program studi Manajemen sebagai pilihan 1 dan Sastra Jepang untuk pilihan 2. Dia menyebut pelaksanaan UM UGM CBT di Jakarta cukup meringankan peserta teruma menyangkut biaya dan waktu.
 
“Tidak semua orang mampu dan bisa datang ke luar kota. Ini cukup membantu saya untuk mengatur waktu mengikuti tes UM UGM CBT yang dekat dengan tempat tinggal saya,” ujar dia.
 
Hal senada dikatakan Nurlan Fakultri Rupiana, peserta asal SMA 4 Cibinong. Ia merasa terbantu dengan pelaksanaan UM UGM CBT di Jakarta karena lokasi tes dekat dengan tempat tinggalnya, di Cibinong.
 
Tak jauh beda pengakuan Isabel, salah satu peserta dari SMA Advent. Menurutnya, ia merasa terbantu dengan penyelenggaraan tes UM UGM CBT di Jakarta.
 
Isabel sudah jauh-jauh hari melakukan persiapan UM UGM CBT dengan mengerjakan review soal di tempat les dan di rumah. Saat berlangsung tes, ia merasakan fasilitas ruang tes yang nyaman.
 
"Jaringan internetnya lancar, sepanjang mengerjakan soal, sangat aman, tidak ada kendala. Ruangan adem, jadi nyaman untuk mengerjakan soal. Petugas juga baik dan ramah,” kata dia.
 
Sementara itu, Raka Putra Kusilo peserta dengan disabilitas dan bertempat tinggal di Bekasi mengaku merasa bahagia dan sangat senang karena dapat mengikuti UM UGM CBT dengan fasilitas difabel.
 
"Fasilitas yang diberikan panitia sangat membantu saya. Dengan fasilitas yang disiapkan saya yang low vision bisa mengerjakan soal-soal ujian mandiri," ungkap peserta lulusan SMA Negeri 6, Lampung Selatan yang berminat di Program Studi Geodesi ini.

UM UGM CBT di Makassar

Makassar menjadi lokasi terakhir pelaksanaan UM UGM CBT 2024 di Luar Jawa. Sebanyak 472 peserta mengikuti tes di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sulawesi Selatan.
 
Ujian yang diselenggarakan selama dua hari pada 11-12 Juni 2024 diikuti 325 peserta Saintek dan 146 peserta Soshum. Untuk pelaksanaan ujian, UGM menjalin kerja sama dengan Kagama Pengurus Daerah Sumatera Selatan sebagai panitia lokal dan pengawaas tes UM UGM CBT.
 
Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Pengajaran, Sigit Priyanta, mengatakan penyelenggaraan tes UM UGM CBT di Makassar sebagai langkah UGM untuk memudahkan calon mahasiswa mengikuti seleksi. Pelaksanaan tes di Makassar ini tentunya dengan mempertimbangkan efisiensi biaya dan waktu.
 
"Tentunya yang melakukan tidak hanya dari Makassar saja, tetapi juga berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, NTB bahkan Papua,” kata dia.
 
Muhammad Adnan Ramadhani Nur, salah satu peserta asal SMA Negeri 1 Mattiro Bulu Pinrang, Sulawesi Selatan mengaku dengan mengikuti UM UGM CBT bisa berkenalan dan mendapat teman baru. "Saya mendapat banyak relasi pertemanan di sini tak hanya dari sesama daerah saya,” ujar dia.
 
Muh Adnan berminat dan memilih Program Studi Fakultas Hukum UGM. Ia merasa nyaman dengan ruangan pelaksanaan tes.
 
"Ruangan tes sangat nyaman, memadai dan dingin. Penjagaan juga sangat ketat,” beber dia.
 
Azisyah Rahmayanti salah satu peserta kelompok saintek mengaku cukup senang mengikuti UM UGM CBT di daerah. Dengan tes di daerah, ia dan teman-temannya dari kawasan Indonesia Timur bisa mengikuti ujian tanpa hambatan jarak.
 
"Saya cukup senang karena UM CBT diadakan di beberapa daerah, terutama kami yang berada di daerah timur dapat terjangkau untuk mengikuti ujian. Pelaksanaan di  Makassar sangat membantu bagi kami yang ingin menjadi calon mahasiswa UGM,” ucap Azisyah peserta asal SMA Negeri 1 Kendari ini.
 
Kesan mirip disampaikan Sandri Nabilah Esafiano, peserta asal MAN 2 Kota Makassar. Ia sangat berminat masuk ke Program Studi Kedokteran UGM dan ia terkesan dengan pelaksaan UM UGM CBT yang berbasis komputer ini.
 
"Semua perangkat tes sudah disediakan oleh UGM sehingga sangat membantu. Para pengawas dan petugas dalam mengatur peserta juga baik, saya beri beri nilai 9 dari 10,” ucap dia.
 
Sementara itu, Trie Wahyudi, siswa SMA Negeri 5 Gowa merasa lega setelah mengikuti UM UGM CBT di Makassar yang berjalan dengan lancar. Dia menilai tidak ada permasalahan di aplikasi dan semua perangkat yang digunakan berjalan dengan lancar, aman, dan terkendali.
 
"Panitia sangat baik, saya beberapa kali minta kertas corat-coret dan dilayani dengan baik oleh panitia yang selalu siap sedia,” kata calon mahasiswa yang berminat masuk Program Ilmu Komputer ini.
 
Baca juga: UGM Ancang-ancang Gelar Ujian Masuk Mahasiswa Baru dari Papua

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan