Kampus Unair. Foto: Dok. Unair
Kampus Unair. Foto: Dok. Unair

Sesalkan Dekan FK Unair Dipecat, AIPKI Minta Rektor Tinjau Ulang Putusan Pemecatan Budi Santoso

Daviq Umar Al Faruq • 05 Juli 2024 13:19
Malang: Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) atau Indonesian Medical Education Association (IMEA) angkat bicara terkait pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Budi Santoso. Dalam pernyataan sikapnya, mereka menyesalkan pemberhentian Budi yang juga merupakan Ketua Umum AIPKI periode 2022-2025 tersebut.
 
Sekretaris Umum AIPKI, Wisnu Barlianto, mengatakan, seluruh dekan FK di Indonesia yang bernaung di bawah Pengurus Pusat (PP) AIPKI menyatakan berbagai sikap terkait hal ini. Pertama yakni menyesalkan keputusan pemberhentian secara tiba-tiba Dekan FK Unair oleh Rektor Unair.
 
"Keputusan ini kami pandang sebagai bentuk tidak menghargai kebebasan akademik yang seharusnya dijunjung tinggi di lingkungan pendidikan tinggi," katanya dalam keterangan resmi, Jumat 5 Juli 2024.

Wisnu mengaku, pemberhentian mendadak ini tidak hanya berdampak negatif terhadap individu yang bersangkutan. Tetapi juga mengganggu kestabilan kelembagaan dan proses akademik di FK Unair.
 
"Kami menyerukan agar setiap keputusan strategis yang menyangkut pemimpin akademik mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas dan melibatkan proses yang transparan dan partisipatif," bebernya.
 
Dekan FK Universitas Brawijaya (UB) itu menambahkan, integritas akademik adalah salah satu pilar utama yang harus dijaga oleh setiap institusi pendidikan tinggi. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa pemberhentian yang tidak melalui proses yang jelas dan adil berpotensi merusak kepercayaan komunitas akademik dan publik terhadap institusi pendidikan tersebut.
 
"Kami mengingatkan bahwa posisi pimpinan akademik seperti Dekan memerlukan penanganan yang profesional dan etis. Tindakan pemberhentian secara tiba-tiba mencerminkan kurangnya komitmen terhadap nilai-nilai profesionalisme dan etika dalam manajemen akademik. Kami mendesak agar keputusan ini ditinjau kembali dengan mengedepankan dialog yang konstruktif dan berdasarkan prinsip keadilan," jelasnya.
 
Wahyu mengaku, sebagai Ketua Umum AIPKI, Dekan FK Unair memiliki tanggung jawab besar dalam memajukan pendidikan kedokteran di Indonesia. Oleh karena itu, AIPKI menyatakan dukungannya kepada Budi dan berharap agar keputusan ini tidak menghalangi upaya bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan kedokteran di Tanah Air. 
 
"Kami mendesak pihak rektorat Unair untuk mempertimbangkan ulang keputusan ini demi kepentingan bersama. Kami berharap pernyataan sikap ini dapat menjadi perhatian bagi semua pihak terkait dan mendorong terciptanya iklim akademik yang lebih baik dan berkeadilan," jelasnya.
 
Baca juga:  Dekan FK Unair Dipecat, Dirjen Dikti 'Sentil' Rektor Soal Kebebasan Mimbar Akademik

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan