Rektor Universitas Budi Luhur Agus Setyo Budi mengatakan simulasi ini diharapkan menciptakan lingkungan belajar yang mendalam dan interaktif bagi mahasiswa. Ia berharap mahasiswa menerapkan teori dan konsep yang telah dipelajari ke dalam konteks praktis.
"Kolaborasi ini bikin terobosan menjadi Universitas Budi Luhur semakin strong, semakin keren, karena mahasiswanya keren. Mudah-mudahan ini jadi doa di acara ini banyak menjadi Dubes alumni dari Universitas Budi Luhur," ujar Agus melalui keterangan tertulis, Kamis, 1 Februari 2024.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Studi Global (FISSIG) Yusran menjelaskan, fokus utama dari ujian ini adalah simulasi strategi diplomasi dan langkah komunikasi dalam penanganan konflik Laut China Selatan.
Baca juga: ITB Sebut Kisruh Mahasiswa dan Pinjol Salah Tafsir |
Dengan menggabungkan keahlian mahasiswa dari dua disiplin ilmu yang berbeda, Universitas Budi Luhur berharap dapat menghasilkan pemikiran kreatif dan solusi inovatif untuk masalah yang kompleks dan menantang dalam hubungan internasional.
"Tema ini bahwa konflik laut China Selatan menjadi isu debat Capres. Hari ini disimulasikan isu tersebut bisa memberikan penjelasan dan memeberikan solusi menjadi tempat lobi & negoisasi," terang Yusran.
Melalui kolaborasi ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan diplomasi dan komunikasi yang dibutuhkan dalam menanggapi isu-isu global kontemporer. Khususnya, terkait konflik kompleks di kawasan Laut China Selatan.
"Para mahasiswa akan menghadapi tantangan simulasi yang membutuhkan pemikiran strategis, analisis situasional, serta kemampuan komunikasi yang efektif," ujar Yusran.
Ia menyebut dengan merespons skenario yang disusun dengan cermat, mahasiswa diharapkan dapat menyusun solusi-solusi yang realistis dan relevan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id