Pewarna alami. DOK Unpad
Pewarna alami. DOK Unpad

Tanaman Lokal Berpotensi Dikembangkan Sebagai Sumber Pewarna Alami

Renatha Swasty • 16 Agustus 2022 14:55
Jakarta: Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Agung Karuniawan mengatakan kekayaan sumber daya genetik Indonesia berpotensi dikembangkan menjadi sumber pewarna alami. Saat ini perrmintaan dunia mengenai pewarna alami makanan semakin meningkat.
 
“Sumber daya genetik tanaman lokal sangat beragam dan memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan terutama sebagai pewarna alami,” kata Agung dalam diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu “Peran Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Industri Pewarna Alami” dikutip dari laman unpad.ac.id, Selasa, 16 Agustus 2022.
 
Agung menjelaskan pewarna alami merupakan pewarna yang bersumber dari bahan alami. Seperti tumbuhan dan hewan yang mampu memberikan warna pada materi.

“Sebetulnya banyak sumber dari pewarna alami, baik tanaman maupun hewan,” tutur Agung.
 
Agung mengatakan berdasarkan data dari researchandmarket.com pada 2019, pasar global pewarna alami diperkirakan akan menghasilkan sekitar USD5 miliar (sekitar Rp 70 triliiun) pada 2024. Diperkirakan, peningkatan rata-rata per tahun antara 2018-2024 sebesar 11 persen.
 
Sejumlah tanaman yang sering dimanfaatkan menjadi pewarna alami, yakni kunyit, ubi jalar ungu, dan kembang telang. Berbagai riset telah dikembangkan Agung dan tim dalam mengembangkan bibit unggul tanaman yang berpotensi sebagai pewarna alami. Salah satu varietas unggul yang dikembangkan adalah ubi jalar yang ia sebut “Biang”.
 
“Riset-riset yang berkaitan mengenai potensi tanaman lokal sebagai pewarna alami sangat diperlukan sebagai penunjang pengembangannya,” kata Agung.
 
Agung juga menekankan kerja sama transdisiplin sangat diperlukan dalam penelitian tersebut. “Kerja sama transdisiplin menjadi hal yang penting demi peningkatan riset dan publikasi ilmiah mengenai tanaman pewarna alami,” tutur Agung.
 
Baca juga: Hidupkan Kembali Pewarna Alami Nusantara Demi Kedaulatan Bangsa

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan