Dalam Bahasa Arab, kurban (qurban) berarti dekat atau mendekatkan atau disebut juga Udhhiyah atau Dhahiyyah, yang secara harfiah berarti hewan sembelihan. Sementara itu, ibadah kurban merupakan ibadah dengan penyembelihan hewan ternak untuk dipersembahkan kepada Allah SWT.
Kurban dilakukan pada bulan Zulhijah pada penanggalan Islam, yakni pada tanggal 10 (Iduladha), serta 11, 12, dan 13 (Hari Tasyrik).
Sobat Medcom masih ingat soal kisah Nabi Ibrahim? Yuk simak artikel berikut yang bakal membahas soal Nabi Ibrahim dikutip dari laman Ruangguru:
Kehidupan awal Nabi Ibrahim AS
Nabi Ibrahim Alaihissalam lahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai pembuat patung berhala, yang pada saat itu dijadikan sebagai sesembahan. Ibrahim lahir di Babilonia, tepatnya di kota Ur Kasdim. Namun, ada juga yang berpendapat dia lahir di sebuah dataran rendah di Damaskus.Ibrahim lahir di tengah masyarakat yang menyembah banyak dewa dan dewi. Adapula yang menyebut pada zaman itu banyak yang memuja benda-benda langit, seperti matahari, bulan, dan bintang. Patung-patung berhala tersebut digunakan sebagai perlambang benda-benda langit untuk ritual.
Ibrahim lahir pada masa kekuasaan seorang raja zalim yang bernama Namrud (Nimrod). Sebelum Ibrahim lahir, Raja Namrud disebutkan pernah melihat pertanda melalui bintang-bintang, bahwa akan ada seorang anak laki-laki yang lahir dan anak tersebut akan menghancurkan kekuasaan Raja Namrud beserta dengan patung-patung berhala yang disembah oleh kaumnya.
Setelah berdiskusi dengan penasihatnya, Raja Namrud mengeluarkan maklumat setiap bayi laki-laki yang lahir harus dibunuh. Kala itu, Ibu Ibrahim tengah mengandung seorang anak laki-laki, yaitu Ibrahim.
Namun, agar anaknya selamat dari kekejaman Raja Namrud, Ibu Ibrahim kemudian pergi ke luar kota saat mendekati waktu kelahiran dan melahirkan di sebuah gua.
Ibu Ibrahim lalu meninggalkannya di sana dengan berat hati dan Ibrahim yang masih bayi kemudian diasuh oleh Malaikat Jibril. Di sana, Ibrahim disebutkan tumbuh dengan sangat cepat, bahkan bisa berjalan dan bicara saat baru berusia 20 hari.
Ibrahim kemudian tumbuh menjadi seorang anak cerdas dan pandai. Dia selalu bertanya-tanya tentang patung-patung berhala yang dibuat oleh ayahnya dan disembah oleh kaumnya.
Ibrahim tidak percaya patung-patung tersebut dapat memberi manfaat atau mudarat kepada manusia. Dia juga tidak percaya Raja Namrud adalah Tuhan, karena Raja Namrud hanyalah seorang manusia biasa.
Perjalanan dakwah Nabi Ibrahim AS
Seiring bertambahnya usia, Ibrahim mulai mencari tahu tentang Tuhan yang sebenarnya. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, matahari dan bulan, bintang-bintang, beserta segala makhluk di dunia.Ibrahim mengamati alam semesta dengan teliti dan mendapati semua ciptaan Allah SWT bersifat fana dan berubah-ubah. Dia menyadari Tuhan yang haq adalah satu, yaitu Allah SWT, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, tidak ada sesuatu yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ibrahim awalnya berdakwah kepada ayahnya. Dengan lembut, dia menegaskan agar ayahnya meninggalkan sesembahan lamanya yang tidak dapat mendengar, melihat, dan memberi pertolongan sedikit pun. Ibrahim juga menyatakan dia telah mendapat sebagian ilmu (wahyu) yang tidak dimiliki ayahnya, sehingga Ibrahim meminta agar ayahnya mau menurutinya.
Namun, ayahnya menolak ajakan Ibrahim, bahkan mengancam akan merajamnya dan menyuruh Ibrahim meninggalkannya. Ibrahim kemudian menjauhkan diri dari ayahnya.
Ibrahim juga berdakwah kepada kaumnya. Sebagaimana seruan rasul lain, Ibrahim meminta kaumnya untuk bertakwa kepada Allah, mengesakan-Nya, dan meninggalkan sesembahan yang lain.
Ibrahim juga menegaskan sesembahan mereka tidak mampu memberi rezeki pada penyembahnya. Kaumnya menyatakan bahwa mereka melakukan penyembahan ini lantaran telah menjadi tradisi sejak leluhur mereka.
Ibrahim kemudian bertekad melakukan tipu daya pada berhala-berhala sembahan kaumnya saat mereka pergi. Sebagian berpendapat Ibrahim hanya mengatakan tekadnya dalam hati.
Namun, ada juga yang berpendapat Ibrahim mengatakannya secara lisan dan hal itu didengar oleh sebagian kaumnya.
Kisah Nabi Ibrahim menghancurkan berhala
Disebutkan saat itu kaum Ibrahim memiliki perayaan tahunan yang dilaksanakan di pinggiran kota. Ayah Ibrahim, yaitu Azar saat itu meminta Ibrahim ikut mendatanginya, namun Ibrahim berpura-pura mengatakan dirinya sedang sakit.Saat suasana sepi, Ibrahim kemudian pergi ke kuil pemujaan tempat berhala-berhala sesembahan kaumnya. Di sana, terdapat sesajian yang disuguhkan untuk berhala-berhala tersebut.
Ibrahim kemudian mendatangi berhala-berhala tersebut dan bertanya pada mereka sebagai sindiran, “Mengapa kamu tidak makan? Mengapa kamu tidak menjawab?”.
Setelahnya, Ibrahim menghancurkan semua berhala-berhala di sana dengan kapak kecuali berhala yang terbesar.
Ibrahim kemudian meletakkan kapaknya di tangan berhala terbesar yang masih utuh tersebut untuk memberi kesan berhala induk tersebut cemburu dengan berhala-berhala kecil yang dianggap tidak pantas disembah bersamanya.
Saat penduduk kembali, mereka terkejut ketika melihat keadaan berhala-berhala tersebut dan bertanya-tanya mengenai jati diri pelakunya. Sebagian penduduk kemudian mengatakan Ibrahim dikenal suka mencela sesembahan mereka.
Ibrahim kemudian ditanya, “Apakah kamu yang melakukan perbuatan ini terhadap Tuhan-Tuhan kami, Ibrahim?” Ibrahim kemudian membalas, “Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya. Maka tanyakanlah kepada berhala itu jika dia dapat berbicara.” Setelahnya, mereka membalas, “Engkau (Ibrahim) pasti tahu bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara”.
Mendengar jawaban kaumnya, Ibrahim segera membalikkan keadaan, “Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak mendatangkan mudarat kepada kamu? Celakalah kamu dan yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?” — Al-Anbiya’ (21) : 66-67
Kaumnya marah setelah mendengar bantahan Ibrahim. Penduduk tidak bisa menang debat dengan Ibrahim, sehingga mereka mengalihkan permasalahan dan menggunakan kekuatan untuk membungkam Ibrahim dengan cara berusaha melemparkannya ke dalam api. Sebelum dilemparkan ke api, Ibrahim dipenjara selama satu tahun tanpa makan dan minum.
Pada masa itu, Allah SWT kemudian mengutus malaikat untuk memberi Ibrahim makan dan minum agar tetap hidup. Kemudian, diusulkan kepada Raja Namrud, Ibrahim harus dibakar hidup-hidup di hadapan khalayak agar penduduk dapat terus mempercayai Raja Namrud.
Nabi Ibrahim dilempar ke dalam api
Setelah diputuskan Ibrahim akan dihukum bakar, penduduk segera mengumpulkan kayu bakar dari segala penjuru selama berhari-hari. Kemudian, mereka menggali lubang yang sangat besar sebagai tempat kayu-kayu tersebut dinyalakan.Api menyala sangat besar dan tidak ada yang bisa mendekat, sehingga Ibrahim diikat dan dibelenggu, kemudian dilemparkan ke tengah api menggunakan manjanik.
Saat dilempar, Ibrahim mengucapkan “Cukuplah Allah sebagai pelindung kami”. Allah SWT kemudian memerintahkan, “Wahai api! Jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim!” Kobaran api tersebut hanya membakar ikatan Ibrahim, tapi tidak tubuh maupun pakaiannya.
Hijrah Nabi Ibrahim ke Mesir
Nabi Ibrahim AS dan kafilah pengikutnya hijrah dari Iraq ke Syam, namun Syam mengalami paceklik hebat sehingga mereka pergi ke Mesir. Dalam sebuah riwayat, disebutkan raja memerintahkan untuk membawa Sarah, istri Ibrahim, ke istananya saat mendengar laporan dari para punggawanya mengenai kecantikan Sarah.Saat utusan raja tiba dan menanyai mengenai Sarah, Ibrahim menjawab dia adalah saudarinya. Ibrahim juga berpesan kepada Sarah agar mengaku sebagai saudarinya, agar raja tersebut tidak membunuh Ibrahim.
Setelah Sarah dibawa ke istana, raja berusaha menyentuh Sarah, tetapi tangannya menjadi lumpuh mendadak. Raja memohon agar Sarah berdoa pada Allah SWT untuk menyembuhkannya dan Sarah melakukannya.
Setelah tangannya pulih, raja kembali mengulangi perbuatannya, tetapi dia mengalami kelumpuhan yang lebih berat dari sebelumnya. Raja kembali meminta Sarah mendoakannya dan berjanji tidak akan mengganggunya lagi. Setelahnya, raja memerintahkan agar Sarah dipulangkan kepada Ibrahim. Sarah juga diberi budak perempuan bernama Hajar sebagai hadiah.
Kelahiran Nabi Ismail AS
Dikisahkan Ibrahim dan Sarah kemudian kembali ke Syam. Setelah sekian tahun tinggal di sana, mereka tidak juga memiliki keturunan. Sarah kemudian memberikan Hajar sebagai selir atau menjadi istri Ibrahim lantaran dia sudah yakin tidak akan memiliki anak. Namun, setelah mengandung, Hajar menjadi merasa lebih mulia dari Sarah.Hal ini membuat Sarah marah, sehingga dia memberi hukuman yang berat kepada Hajar. Hajar kemudian melarikan diri, tetapi dia didatangi malaikat yang menyuruhnya untuk kembali sembari menenangkannya bahwa Allah SWT akan memperbanyak keturunannya sampai tak bisa dihitung, juga menyuruhnya untuk memberikan anaknya dengan nama Ismail karena Allah SWT mendengar penindasan atas Hajar. Disebutkan, Ismail lahir pada saat Ibrahim berusia 86 tahun.
Perintah penyembelihan Nabi Ismail AS
Dalam surah Ash-Shaffat, disebutkan dalam mimpi, Ibrahim melihat dirinya menyembelih putranya dan hal ini ditafsirkan sebagai wahyu. Ibrahim bertanya pada anaknya, “Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah pendapatmu”.Anaknya menjawab, “Wahai bapakku, kerjakanlah yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah engkau mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Maka, keduanya kemudian melaksanakan mimpi tersebut. Saat Ibrahim membaringkan putranya tersebut dan siap menyembelihnya, ada sebuah suara menyeru, “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu”, Kemudian putranya tersebut diganti dengan seekor domba jantan yang besar.
Kisah perintah penyembelihan Nabi Ismail AS ini menjadi percontohan bagi tindakan keikhlasan dan kepatuhan terhadap Allah SWT. Sebab, sang anak sepenuhnya sadar akan upaya Ibrahim untuk mengorbankannya namun tetap menyetujuinya.
Persetujuannya ini menjadi keteladanan terkait penyerahan diri pada kehendak Allah SWT yang merupakan karakteristik penting dalam Islam. Kisah perintah penyembelihan inilah yang kemudian melatarbelakangi ibadah kurban oleh umat Muslim setiap tahunnya pada saat Iduladha.
Wafatnya Nabi Ibrahim AS
Nabi Ibrahim AS wafat pada usia 175 tahun di Palestina. Dia dimakamkan di samping makam istrinya, Sarah, yang terletak di gua Makhpela di Hebron.Ibrahim meninggalkan keturunan mulia dari anak-anaknya yaitu Ismail dan Ishaq yang kemudian menjadi nenek moyang nabi dan rasul setelahnya. Di antara keturunan Ibrahim, adalah Nabi Musa AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW.
Macam-macam mujizat Nabi Ibrahim AS
Semasa hidupnya, Nabi Ibrahim AS mendapatkan beberapa mujizat dari Allah SWT, yakni:1. Tubuhnya tidak hangus terbakar api
Seperti yang sudah dikisahkan di atas, Ibrahim tidak hangus terbakar api saat Raja Namrud beserta kaumnya berusaha membakar hidup-hidup Ibrahim karena telah menghancurkan berhala-berhala mereka. Allah SWT memerintahkan api yang membakar Ibrahim untuk menjadi dingin sehingga Ibrahim tidak terluka sedikit pun.2. Dapat mengeluarkan madu dan susu dari jarinya
Saat masih kecil, Ibrahim ditinggal oleh ibunya di dalam gua sendirian karena menghindari terjadinya pertumpahan darah. Dikisahkan, Ibrahim dirawat oleh Malaikat Jibril.Ketika itu, jari-jari Ibrahim disebutkan dapat mengeluarkan madu dan susu, sehingga nutrisi Ibrahim tetap terpenuhi. Selain itu, Ibrahim juga disebutkan dapat tumbuh jauh lebih cepat dibandingkan manusia pada umumnya, sehingga saat keluar dari gua, usia Ibrahim sudah terlihat layaknya anak berumur 12 tahun.
3. Menghidupkan makhluk yang sudah mati
Kisah ini diabadikan dalam salah satu surah Al-Qur’an yakni Al-Baqarah ayat 260. Dikisahkan pada saat itu, Ibrahim belum mempercayai tentang keesaan Allah SWT. Akhirnya, diperlihatkan cara menghidupkan makhluk mati yang tentunya tidak bisa dilakukan manusia normal.Dalam Q.S. Al-Baqarah diceritakan Allah SWT memerintahkan Ibrahim untuk mencincang tubuh burung kemudian meletakkannya di atas bukit. Selanjutnya Ibrahim harus memanggil burung tersebut dan kejadian ajaib berlangsung. Burung tersebut hidup kembali sehingga dapat terbang menghampirinya.
4. Mengubah pasir menjadi makanan
Ibrahim juga disebut mendapatkan mujizat yakni dapat mengubah pasir menjadi makanan. Awal mula kejadiannya saat Ibrahim mendatangi Raja Namrud untuk mendapatkan makanan. Namun, harapannya ternyata pupus karena Ibrahim tetap teguh dengan pendiriannya ketika ditanyakan siapa Tuhannya.Raja Namrud tidak memberi makanan kepada Ibrahim namun memberikan pasir yang kemudian Ibrahim letakkan dalam kantongnya. Kejadian ajaib dimulai saat Ibrahim membawa pasir dari Raja Namrud pulang ke rumah. Keesokan harinya, isi kantongnya penuh dengan bahan masakan berupa sayuran dan daging.
5. Orang pertama yang membangun Ka’bah
Salah satu keajaiban dunia yang terdapat di Makkah yaitu Ka’bah. Pembangunan pertamanya terjadi pada masa Nabi Ibrahim AS. Prosesnya mendapatkan bimbingan langsung dari Allah SWT dengan desain yang menakjubkan. Allah SWT memerintahkan Ibrahim membangunkan rumah untuk-Nya. Kemudian, Allah SWT segera mendatangkan fondasi, lalu Ibrahim beserta putranya segera meninggikan bangunan tersebut.Doa Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim AS pernah memanjatkan doa kepada Allah SWT semasa menanti kehadiran anaknya. Doa Nabi Ibrahim kepada anaknya ini kemudian diabadikan dalam Al-Qur’an. Semasa hidupnya, Nabi Ibrahim diberikan ujian oleh Allah SWT dengan kesulitan mendapatkan keturunan.Dikisahkan, Nabi Ibrahim dan Sarah, istrinya, sudah lama mendambakan kehadiran seorang buah hati. Namun, tidak kunjung datang pada mereka. Hingga tiba waktunya saat Sarah sudah merasa tua serta dalam kondisi usia yang tidak mungkin untuk hamil dan beranak. Akhirnya, ia memberi saran pada suaminya untuk menikahi Hajar.
Hal itu dengan tujuan semata-mata agar Hajar melahirkan seorang keturunan yang akan melanjutkan tugas sang suami sebagai Nabi. Nabi Ibrahim kemudian memanjatkan doa kepada Allah SWT dengan tujuan agar memiliki keturunan yang tumbuh menjadi seorang yang saleh, taat, sekaligus membantunya dalam menyiarkan dakwah.
Doa Nabi Ibrahim yang terdapat dalam Al-Qur’an, yaitu:
1. Qur’an Surah As-Saffat Ayat 100

Bacaan latin: Rabbi hab l? mina?-??li??n
Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang soleh”.
2. Qur’an Surah Ibrahim Ayat 35 dan 40

Bacaan latin:
…Rabbij’al h??al-balada ?minaw wajnubn? wa baniyya an na’budal-a?n?m.
Rabbij’aln? muq?ma?-?al?ti wa min ?urriyyat? rabban? wa taqabbal du’?
Artinya:
“…Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Makkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala"
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku”
Allah SWT kemudian memenuhi keinginan Nabi Ibrahim tersebut. Atas izin-Nya, Nabi Ibrahim dianugerahi keturunan soleh untuk mewariskan kenabian dan menyebarkan dakwah. Anak-anak Nabi Ibrahim kemudian dikenal sebagai Nabi Ismail a.s. dan Nabi Ishak a.s. Nabi Ibrahim mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas terkabulnya doanya.
Itulah kisah lengkap tentang Nabi Ibrahim AS, macam-macam mujizat Nabi Ibrahim AS, beserta kisahnya bersama Nabi Ismail AS yang melatarbelakangi perintah berkurban. Semoga dari cerita nabi ini, sebagai umat Muslim bisa memperoleh hikmah dan teladan agar dapat menjadi manusia yang lebih beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Baca juga: Rukun Menyembelih Hewan Kurban Sesuai Syariat Islam |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id