“Prestasi akademik jebolan OSC sangat baik. Mulai dari nilai akademik, soft skill dan sikap mereka juga sangat baik dari hasil pemantauan kami empat tahun mengikuti OSC,” kata Dosen Geologi dan Pertambangan Universitas Trisakti, Bani Nugraha kepada Medcom.id, di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis 20 Desember 2018.
Trisakti sendiri sudah menjadi mitra kerjasama sejak awal OSC hadir di 2015 lalu hingga sekarang. Karena kepuasan inilah Trisakti ingin merekrut lebih banyak lagi mahasiswa dari beasiswa OSC yang pada 2018 didukung Fajar Paper ini.
“Kami ikut sejak tahun pertama hingga keempat ini. Kalau bisa kami ingin memberikan lebih dari 20 beasiswa, tapi karena aturan mainnya hanya 20 kuota agar sama dengan PTS peserta lainnya, maka kami patuh dengan 20 kuota beasiswa full,” ujar Bani.
Baca: Ikut OSC Putra Papua Bercita-cita Jadi Presiden
Namun, seiring kebijakan pemerataan jumlah kuota penerima beasiswa OSC, Trisakti tak ingin kehilangan mahasiswa berkompetensi hasil seleksi OSC lainnya. Untuk itu Trisakti menawarkan 50 finalis lain yang memilih Trisakti namun tidak masuk 20 besar untuk tetap mendapatkan beasiswa dari Trisakti,
“Kita ingin memberikan beasiswa lebih banyak lagi karena kami pernah meminta apakah boleh mencari lebih dari itu. Namun demikian dari 70 peserta yang ada yang 50 finalis kita beri kesempatan beasiswa tapi tidak full. Mungkin beasiswa setahun dan sebagainya,” terang Bani.
Terkait program studi favorit, Bani mengungkapkan, bahwa terjadi pergeseran tren di Trisakti pada tahun keempat OSC ini. Peserta OSC di Trisakti tahun ini lebih banyak memilih jurusan teknologi, termasuk Geologi dan Pertambangan.
“Jurusan favorit tahun ini bergeser ke jurusan teknologi, pertambangan, geologi dan lainnya. Prodi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic),” papar Bani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News