Prestasi ini sekaligus menjadikan UGM mengungguli Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang masing-masing berada di peringkat kedua dan ketiga. Sementara di level Asia Tenggara dan dunia, UGM berada di posisi ke-157 dan ke-844 perguruan tinggi.
“UGM menduduki peringkat pertama di Indonesia versi webometric yang dirilis pada Januari 2019,” jelas Kepala Bidang Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, Kamis, 7 Februari 2019.
Iva mengatakan hasil pemeringkatan ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi UGM. Peringkat yang diperoleh menunjukkan capaian dari upaya UGM dalam mendiseminasikan ilmu pengetahuan, informasi, serta karya-karya sivitas akademika UGM.
“Capaian ini sekaligus menjadi tantangan bagi UGM untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi menjadi lebih baik lagi agar website UGM bisa menjadi jendela informasi bagi masyarakat,” tuturnya.
Baca: Kemenpora Hibahkan Gelanggang Olahraga ke UGM
Sementara Sekretaris Direktur, Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSSDI) UGM, Triyogatama Wahyu Widodo mengatakan, peringkat yang diperoleh UGM ini diperoleh melalui penilaian yang dilakukan Webometric yang terdiri atas empat indikator yakni presence, impact,
openness, serta excellence. Presence yang diukur berdasar jumlah website di UGM, termasuk subdomainnya. Lalu, impact dinilai dari jumlah backlink dari website luar.
Berikutnya, openness diukur berdasar jumlah file (Adobe Acrobat (pdf), Adobe PostScript (ps, eps), Microsoft Word (doc, docx) dan Microsoft Powerpoint (ppt, pptx) yang bisa diakses dan terhubung dengan domain website universitas. Terakhir, excellence yang dinilai berdasar jumlah artikel publikasi ilmiah karya sivitas akademika UGM yang terindeks pada jurnal internasional bereputasi tinggi.
“Bobot terbesar ada pada indikator impact yang berkontribusi sebesar 50%. Hal ini menandakan
website UGM banyak menjadi rujukan di website lain,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News