Sebagai bentuk apresiasi, ketiga pelajar tersebut yakni Yazid Rafli Akbar, Anggina Rafitri dan Aysa Aurcalya Maharani akan difasilitasi untuk membuat paten. "Kami akan memfasilitasi bagaimana memberikan paten kepada hasil penemuan tersebut, ini yang penting," kata Nasir di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2019.
Selain itu, mereka juga akan difasilitasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut di laboratorium Universitas yang berada di wilayah tempat mereka sekolah, yakni Universitas Palangka Raya. Nantinya akan dimasukkan dalam penelitian masyarakat, karena keduanya masih berstatus siswa.
"Jadi ini adalah karena bukan dari perguruan tinggi dan mahasiswa, maka langkah selanjutnya dari masyarakat nanti akan saya masukkan," ujar mantan rektor terpilih Universitas Diponegoro ini.
Temuan akar tanaman Bajakah yang dipresentasikan dalam Invention Creativity (WICO) itu berupa bubuk teh sebagai obat penyembuh kanker payudara. Temuan mereka rencananya juga akan dipatenkan oleh guru mereka.
Baca: Pakar: Temuan Pelajar soal Akar Bajakah Butuh Verifikasi
Meski hasil temuan mereka mampu menyembuhkan kanker payudara. Pakar medis dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi DKI Jakarta Venita mengatakan masih perlu ada verifikasi lebih lanjut.
"Yang saya tahu proses untuk menjadi obat kanker tersertifikasi itu panjang sekali dan mahal. Mungkin Bajakah masih pada tahap yang sangat awal dan untuk dinyatakan efektif melawan kanker. Masih banyak tahapan ilmiah yang perlu dilewati," kata Venita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
 
   
	 
											 
											 
											