Di bawah kepemimpinannya, pria yang akrab disapa Levi ini telah menyiapkan sejumlah program yang bersifat akademis maupun nonakademis untuk dijalankan. Di bidang akademis, kepengurusan Ikafeb Usakti akan menjembatani antara alumni dengan mahasiswa melalui program magang.
"Ada yang memberikan aspirasi program magang, kerja sama antarakampus dan alumni. Jadi teman-teman mahasiswa yang mau selesai, kemudian ada alumni yang punya perusahaan, kita fasilitasi untuk magang," kata Levi di sela-sela Musyawarah Besar Ikafeb Usakti, Sabtu, 20 Maret 2022.
Menurutnya, para alumni tetap memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik almamater. Salah satunya untuk menjaga akreditasi kampus yang dapat dilihat dari parameter jumlah mahasiswa.
"Ini menjadi tantangan bagi Trisakti secara keseluruhan. Jangan sampai tidak ada kerja sama antara kampus dengan para alumni," ungkapnya.
Kemudian di bidang nonakademik, Levi akan membentuk koperasi untuk mendongkrak ekonomi anggota Ikafeb Usakti yang jumlahnya sekitar 40 ribu orang. Levi meyakini, koperasi merupakan kendaraan yang pas untuk mengakomodir seluruh potensi anggota Ikafeb Usakti.
"Kendaraan ekonomi yang pas untuk bisa mengakomodir jumlah anggota yang besar adalah koperasi," kata Levi.
Alumnus Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) angkatan 1986 ini menjelaskan, terdapat empat jenis koperasi. Menurutnya, Ikafeb Usakti akan cocok menjalankan jenis koperasi konsumen.
Jika dilihat nomenklaturnya, koperasi konsumen lebih lengkap dan fleksibilitas usahanya lebih luas. Menurutnya, masyarakat sering salah kaprah dalam memandang koperasi. Menurutnya, koperasi bukanlah sebuah entitas sosial, melainkan entitas usaha.
Maka, tujuan mendirikan koperasi adalah profit untuk mencari untung. Meski demikian, perbedaan koperasi dan perusahaan ada pada pembagian keuntungan. Kalau di dalam perusahaan, yang untung hanya pemilik saham atau pemilik modalnya saja.
Tetapi kalau di koperasi, seluruh anggota bisa menikmati buah keuntungan yang dikerjakan sama-sama sebelumnya. "Saya tertantang untuk mewujudkan bahwa koperasi ini bisa menjadi besar. Tinggal bagaimana kita memberikan penjelasan dan mencarikan usaha-usaha yang pas," kata dia.
Sebagai salah satu contoh, nantinya kebutuhan pokok anggota Ikafeb Usakti yang mencapai 40 ribu itu bisa dipenuhi dari koperasi alumni. Berarti, perputaran uangnya sudah jelas. Apabila anggota membeli kebutuhan bahan pokok di koperasi, maka untungnya akan kembali kepada seluruh anggota.
Adapun, sebagian besar alumni Universitas Trisakti adalah pengusaha atau wiraswasta (usaha mikro, kecil, dan menengah/UMKM) yang memiliki usaha di bidang kuliner. Hal ini, kata Levi, harus diakomodasi.
Baca juga: Ikatan Alumni FEB Usakti Didorong untuk Tidak Terjebak Zona Nyaman
Untuk mendukung anggota yang memiliki usaha di bidang kuliner, organisasi akan menyiapkan platform besar dan marketplace. Tujuannya, agar produk-produk yang dihasilkan alumni, bisa difasilitasi melalui platform yang dibuat tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News