Pelantikan Pejabat Tinggi Madya di Kementerian kebudayaan (Kemenkebud). DOK IG Kemenkebud
Pelantikan Pejabat Tinggi Madya di Kementerian kebudayaan (Kemenkebud). DOK IG Kemenkebud

Fadli Zon Lantik 13 Pejabat Tinggi Madya di Kementerian Kebudayaan, Intip Profilnya

Renatha Swasty • 17 Desember 2024 15:19
Jakarta: Menteri Kebudayaan Fadli Zon melantik dan mengambil sumpah jabatan Pejabat Tinggi Madya di Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia pada Senin malam, 16 Desember 2024. Pelantikan ini menegaskan komitmen pemerintah menjadikan kebudayaan sebagai pilar utama pembangunan bangsa.
 
"Hari ini, sebuah sejarah baru tercatat dalam perjalanan bangsa Indonesia. Acara ini menjadi momen bersejarah yang menegaskan komitmen pemerintah dalam menjadikan kebudayaan sebagai pilar utama pembangunan bangsa," kata Fadli dikutip dari laman Antara, Selasa, 17 Desember 2025.
 
Dia mengatakan pembentukan Kementerian Kebudayaan merupakan langkah strategis memperkuat posisi kebudayaan dalam agenda pembangunan nasional. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 yang menegaskan negara berperan dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia, sambil menjamin kebebasan masyarakat untuk memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya.

Ia mengatakan pelantikan ini bukan sekadar formalitas. Melainkan, sebuah janji besar kepada negara, bangsa, konstitusi, dan seluruh rakyat Indonesia.
 
"Tanggung jawab besar ini harus dijalankan dengan soliditas, sinergi, dan komitmen bersama untuk memastikan visi besar pemajuan kebudayaan segera terwujud," tegas dia.
 
Fadli percaya dengan semangat kebersamaan, profesionalisme, dan integritas, para pejabat baru dapat menjalankan amanah ini dengan baik dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya. Dia juga mengajak seluruh hadirin bersama-sama menjadi duta budaya Indonesia.
 
Berikut 13 nama yang dilantik sebagai Pejabat Tinggi Madya Kementerian Kebudayaan:
  1. Bambang Wibawarta sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan
  2. Restu Gunawan sebagai Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi
  3. Endah Tjahjani Dwirini Retno Astuti sebagai Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan
  4. Ahmad Mahendra sebagai Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan
  5. Fryda Lucyana sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan
  6. Masyitoh Annisa Ramadhani Alkatiri sebagai Staf Ahli Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan
  7. Anindita Kusuma Listya sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan
  8. Ismunandar sebagai Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga
  9. Muhammad Asrian Mirza sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Media dan Komunikasi Publik
  10. Annisa Rengganis sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional
  11. Rachmanda Primayuda sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Protokoler dan Rumah Tangga
  12. Basuki Teguh Yuwono sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya
  13. B.R.A. Putri Woelan Sari Dewi sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual.
Baca juga: Nomenklatur Baru, Kini Ada 3 Direktorat di Kementerian Kebudayaan

Berikut profil pejabat tinggi madya yang dilantik:

Profil pejabat tinggi madya di Kemenkebud

1. Bambang Wibawarta

Bambang dilantik sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan RI. Bambang merupakan Guru Besar Ilmu Susastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
 
Pria kelahiran 23 Oktober 1966 ini menyelesaikan pendidikan S1 Sastra Jepang, Fakultas Sastra UI (1989), Research Student di Tohoku University (1991-1992), Master of Art dari Tohoku University Jepang (1994) dan Doktor Program Sandwich Tohoku University dan Kajian Wilayah Jepang UI (1999).
 
Bambang merupakan salah seorang peneliti terkemuka pada bidang kebudayaan Jepang di Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Dekan FIB UI (2008-2014), Ketua Pusat Studi Jepang (PSJ) UI pada 2006-2008, Pejabat Rektor merangkap Wakil Rektor (2014), dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (2014-2019).
 
Sepanjang kariernya, Bambang telah menerima berbagai penghargaan, yaitu Pengharagaan dari Menteri Luar Negeri Jepang Tahun 2022 (Reiwa 4), Japan Society for the Promotion of Science (2004-2006), Sumitomo Foundation, Research Projects award  (2007-2008), Sumitomo Foundation, Research Projects award  (2007-2008), The Toshiba Foundation (2006) dan penghargaan lainnya.

2. Restu Gunawan

Restu menjabat sebagai Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi di bawah Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan di Kemendikbudristek.  
 
Ia meraih gelar sarjana sejarah dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan melanjutkan master serta doktor di bidang sejarah di Universitas Indonesia.
 
Restu memiliki minat dan perhatian pada pembelajaran dan perkembangan eksplorasi sejarah. Dia menjadi salah satu pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia sejak 2006 hingga kini.
 
Sejak 2017, Restu juga merupakan pengurus harian sekretariat Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS).

3. Endah Tjahjani Dwirini Retno Astuti

Fadli melantik Endah sebagai Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan. Saat ini, dia menjabat sebagai Kepala Biro Kerja Sama Antar Parlemen dan Organisasi Internasional Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI)

4. Ahmad Mahendra

Ahmad Mahendra dilantik sebagai Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayan. Mahendra sudah puluhan tahun mengabdi di Kementerian Kebudayaan.
 
Mahendra menjabat sebagai Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru di era Mendikbudristek Nadiem Makarim. Dia juga pernah menjabat sebagai humas; Kepala Sub Direktorat Program dan Evaluasi, Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya, Kemdikdasmen; Kepala Bagian Umum dan Kerjasama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud; serta Kepala Biro Umum Kemendikbud RI.

5. Fryda Lucyana

Fryda Lucyana merupakan penyanyi yang mengawali debutnya di era 1990-an. Perempuan kelahiran 17 Desember 1971 itu dikenal luas di kancah musik Indonesia melalui lagu-lagu romantisnya yang membawakan karya Eros Djarot dan Bram.
 
Fryda merupakan lulusan Sarjana Hukum Universitas Airlangga. Dia hijrah ke Jakarta untuk menekuni dunia menyanyi, MC, dan moderator setelah lulus sarjana.
 
Fryda juga menyandang gelar master degree bidang hukum (LL.M) dari The University of Melbourne, Australia. Dia juga menjadi PNS di Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.

6. Masyitoh Annisa Ramadhani Alkatiri

Masyitoh dilantik sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan. Masyitoh merupakan alumni Hubungan Internasional dari International Program of International Relations (IPIREL), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
 
Dia melanjutkan S2 di University of Birmingham menggunakan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Masyitoh tercatat pernah menjadi dosen di UMY.

7. Anindita Kusuma Listya

Fadli Zon menunjuk Anindita sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan. Anindita merupakan lulusan Sarjana Hubungan Internasional di Universitas Indonesia.
 
Dia lalu melanjutkan S2 dan meraih Gelar Master of Public Policy di Blavatnik School of Government, University of Oxford. Saat ini, dia tercatat sebagai penasihat parlemen untuk bidang antikorupsi dan kerja sama antar parlemen di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
 
Anindita juga ikut mendirikan  ClubSPEAK! pada 2010, sebuah gerakan antikorupsi anak muda pertama di Indonesia.

8. Ismunandar

Mantan Duta Besar Indonesia untuk UNESCO (2021-2024) ini dilantik sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga. Pria kelahiran Purwodadi, 9 Juni 1970 ini merupakan lulusan Sarjana Kimia di ITB dan Ph.D School of Chemistry University of Sydney.
 
Ismunandar merupakan Guru Besar di Prodi Kimia FMIPA ITB sejak 2008. Meski menyukai Kimia, karier Ismunandar justru lebih banyak di kementerian.
 
Ismunandar pernah menjabat sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Singapura (2015-2016) dan KBRI Washington (206-2018). Dia juga pernah menjabat sebagai Dirjen Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti (2018–2020) serta Staf Ahli dan Deputi Risbang Ristek/BRIN (2020 – 2021).

9. Muhammad Asrian Mirza

Asrian dilansik sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Media dan Komunikasi Publik. Dilansir dari Profil LinkedIn nya, Asrian pernah kuliah di Universitas Indonesia jurusan Sejarah. Saat ini, ia berkarier sebagai Fotografer.

10. Annisa Rengganis

Annisa dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional. Dilansir dari profil LinkedIn nya, Annisa merupakan lulusan Sarjana Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman dan Master Hubungan Internasional UGM. Saat ini, dia bekerja sebagai staf di DPR.

11. Rachmanda Primayuda

Fadli melantik Rachmanda sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Protokoler dan Rumah Tangga. Dia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Andalas. Saat ini, dia merupakan staf ahli di DPR.

12. Basuki Teguh Yuwono

Basuki dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya. Pria kelahiran Karanganyar, 11 September 1976 merupakan pendiri museum dan padepokan Keris Brojobuwono di Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.
 
Dia menyelesaikan gelar Magister di Institut Seni Indonesia pada tahun 2011/2012. Saat ini, dia bekerja sebagai dosen di Institut Seni Indonesia Surakarta.
 
Selain aktif mengajar, Basuki juga merupakan seorang peneliti yang telah menerbitkan banyak publikasi ilmiah di bidang kebudayaan serta ahli senjata tradisional terutama mengenai Keris. Dia pernah menjabat sebagai Sekertaris Tim Ahli Warisan Budaya Budaya Takbenda Indonesia dan ahli keris dan senjata tradisional.

13. B.R.A. Putri Woelan Sari Dewi

Putri Woelan dilantik sebagai sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual. Dia merupakan Cucu Pakubuwono XII.
 
Perempuan kelahiran Madiun, 41 tahun lalu ini merupakan lulusan Sarjana dari Universitas Krosten Satya Wacana Salatiga dan Magister Universitas Diponegoro.
 
Dia pernah dipercaya sebagai Wakil Ketua Tedjowulan Foundation pada 2008-2011 dan Ketua Pemuda Pemudi Peduli Budaya Jawa (Padi Muda) pada 2011-2013.
 
Saat ini, Putri Woelan menjabat sebagai Wasekjen DPP Partai Gerindra. Dia sempat mengikuti kontestasi pada Pileg DPR 2024, namun gagal.
 
Fadli berharap dengan pelantikan ini sektor kebudayaan Indonesia akan semakin kokoh dan berperan dalam membangun masyarakat yang lebih maju, berbudaya, dan penuh jati diri.
 
"Amanah ini mengingatkan kita bahwa tugas pemerintah dalam konteks kebudayaan adalah menjadi alat untuk memajukan kebudayaan itu sendiri. Saya sering menyampaikan hal ini dalam berbagai pertemuan dengan pelaku, pegiat, dan pejuang budaya di seluruh Tanah Air," kata Fadli.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan