Fenomena ini terjadi karena perubahan industri yang kuat akibat otomasi dan perkembangan teknologi yang mengharuskan para lulusan untuk selalu memperbarui keterampilan mereka agar tetap relevan di dunia kerja.
Lantas, sebenarnya apa yang terjadi ? Simak ulasan lengkapnya
Fenomena pergeseran paradigma pendidikan tinggi
Dilansir dari studi Harvard berjudul "Earnings Dynamics, Changing Job Skills, and STEM Careers" menggunakan data American Community Survey (ACS) 2009–2017. Hasilnya, lulusan Computer Science dan Engineering memang menikmati gaji awal tinggi sekitar 45 persen lebih tinggi dari jurusan lain.Namun, keunggulan ini mulai menyusut menjadi 33 persen ketika mereka berusia 50 tahun. Penelitian ini juga menggunakan data lowongan kerja online dari Burning Glass Technologies periode 2007–2019.
Hasilnya menyatakan hampir setengah pekerjaan di bidang komputer membutuhkan keterampilan baru yang belum ada pada 2007. Sedangkan, 16 persen keterampilan lama tidak lagi relevan pada 2019.
Para peneliti mengatakan fenomena ini sebagai skill obsolescence atau keusangan keterampilan. Keterampilan yang diajarkan di bangku kuliah cepat ketinggalan karena teknologi terus berubah. Misalnya, perangkat lunak populer pada 2007 seperti Adobe Flash dan ActionScript kini digantikan oleh Python, R, Hadoop, dan Scrum.
Mengutip laporan dari India Today, untuk lulusan dengan gelar MBA dari kampus elit seperti Harvard Business School tidak lagi otomatis menjamin mereka mendapatkan posisi bergengsi di perusahaan. Laporan pusat karier perguruan tinggi Ivy League awal 2025 menyebut lulusan MBA menghadapi tantangan dalam mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi.
Nah, setelah memahami fenomena perubahan ini, berikut sepuluh jurusan yang menurut riset Harvard dan laporan pasar 2025 yang dikutip dari India Today mengalami penurunan signifikan dalam nilai jangka panjang dan prospek karier:
10 Jurusan yang mulai kehilangan nilai pasar
1. General Business Administration (salah satunya MBA)
Berdasarkan laporan yang dilansir, pasar yang sudah terlalu jenuh dan perubahan preferensi dalam proses perekrutan telah mengurangi nilai balik finansial dari jurusan ini. Banyak perusahaan sekarang lebih mencari kandidat dengan keterampilan tertentu yang dapat langsung diterapkan daripada hanya mengandalkan gelar bisnis umum.2. Computer Science
Dikutip dari penelitian Harvard, meskipun menawarkan gaji awal yang sangat tinggi. Lulusan ilmu komputer mengalami penurunan nilai keterampilan yang cepat apabila tidak melakukan upskilling secara berkelanjutan.Data menampilkan 58 persen lulusan Computer Science bekerja di bidang komputer pada usia 26 tahun, namun angka ini anjlok menjadi 41 persen pada usia 50 tahun karena banyak yang beralih ke posisi manajemen non-teknis.
3. Mechanical Engineering
Selanjutnya, otomasi industri dan perpindahan produksi ke luar negeri (offshore) telah berdampak signifikan pada nilai jurusan ini. Banyak pekerjaan teknik mekanik yang dulunya dilakukan oleh tenaga manusia saat ini digantikan oleh mesin otomatis atau dipindahkan ke negara dengan biaya produksi yang lebih rendah.4. Accounting
Berdasarkan laporan yang dikutip, perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi otomasi semakin mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia di bidang akuntansi, khususnya untuk tugas-tugas rutin misalnya pembukuan, audit dasar, dan rekonsiliasi keuangan yang kini dapat dilakukan oleh software.5. Biochemistry
Dilansir dari India Today, jurusan ini memiliki aplikasi praktis yang cukup terbatas di luar dunia akademis dan penelitian, membuat lulusannya kesulitan menemukan peluang karier yang beragam di sektor industri.6. Psychology (S1)
Berikutnya, lulusan psikologi jenjang sarjana yang tidak melanjutkan ke jenjang magister atau doktor menghadapi prospek karier yang terbatas. Hal dikarenakan hanya sedikit peran profesional yang bisa diakses langsung setelah lulus.7. English and Humanities
Berdasarkan data dari The Harvard Crimson yang dikutip dalam laporan, penurunan minat mahasiswa terhadap jurusan humaniora tercermin dari penurunan konsisten jumlah mahasiswa yang memilih konsentrasi ini sejak 2013. Nilai karier dari jurusan ini semakin dinilai tidak pasti di mata pasar kerja.8. Sociology and Social Sciences
Dilansir dari laporan pasar kerja 2025, keselarasan yang lemah antara kurikulum jurusan ini dengan kebutuhan praktis pasar kerja membuat lulusannya kesulitan menemukan pekerjaan yang relevan dengan bidang studi yang telah mereka tekuni.9. History
Selanjutnya, premi gaji di pertengahan karier untuk lulusan sejarah cenderung lebih rendah dibanding jurusan lain. Meskipun, keterampilan analisis mendalam dan penelitian yang diperoleh tetap memiliki nilai tersendiri.10. Philosophy
Terakhir, meskipun keterampilan berpikir kritis dan analitis yang diajarkan dalam jurusan filsafat sangat dihargai secara konseptual, keterampilan ini tidak mudah dipasarkan secara langsung dalam dunia kerja kontemporer yang lebih menuntut keahlian teknis yang spesifik dan terukur.Kabar baiknya Sobat Medcom, meski beberapa jurusan di atas kehilangan daya tariknya, tetapi ada beberapa jurusan baru yang justru semakin diminati pasar dan menawarkan prospek karier yang sangat cerah. Yuk, simak enam jurusan pengganti yang dilansir dari laman India Today:
6 jurusan pengganti yang menjanjikan di masa mendatang
1. Artificial Intelligence dan Machine Learning
Berdasarkan data dari Burning Glass yang dikutip dalam penelitian, dengan pertumbuhan eksponensial dalam aplikasi kecerdasan buatan, permintaan pasar untuk ahli di bidang ini terus meroket. Angka menampilkan bahwa permintaan untuk keterampilan ML/AI terutama di bidang STEM melonjak dramatis dari hanya 3,9 persen pada 2007 menjadi 20,4 persen pada 2019. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan lebih dari lima kali lipat dalam waktu 12 tahun.2. Cybersecurity
Kemudian, ancaman keamanan digital yang semakin canggih dan kompleks membuat keahlian di bidang keamanan siber (cybersecurity) sangat dibutuhkan di berbagai sektor industri, mulai dari perbankan, teknologi finansial, e-commerce, hingga instansi pemerintahan yang mengelola data sensitif warga negara.3. Data Science dan Analytics
Selanjutnya, kemampuan mengolah dan menganalisis big data telah menjadi keterampilan yang dibutuhkan di era digital saat ini. Selain itu, dengan aplikasi praktis yang tersebar di hampir semua bidang industri mulai dari pemasaran, kesehatan, pendidikan, hingga manufaktur dan logistik.4. Supply Chain Management
Berdasarkan laporan yang dikutip dari India Today, pandemi COVID-19 telah menyoroti dengan sangat jelas pentingnya manajemen rantai pasok yang efisien dan tangguh. Gangguan supply chain global selama pandemi menjadikan jurusan ini semakin relevan dan sangat diperlukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional.5. Healthcare dan Nursing
Selanjutnya, dengan populasi global yang terus menua dan kebutuhan layanan kesehatan yang meningkat pesat, profesi di bidang kesehatan tetap menjadi pilihan dengan ROI tinggi dan menawarkan stabilitas karier jangka panjang yang sangat menjanjikan.6. Environmental Science dan Sustainability
Terakhir, isu perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan yang semakin mendesak mendorong permintaan tinggi untuk para ahli yang mampu mengembangkan dan mengimplementasikan solusi ramah lingkungan di berbagai sektor industri.Itulah ulasan terkait sepuluh jurusan yang mulai ditinggalkan beserta enam penggantinya yang menjanjikan. Semoga bermanfaat untuk kamu ya!
(Bramcov Stivens Situmeang)
Intip, Prospek Karier Lulusan Jurusan AIIntip, Prospek Karier Lulusan Jurusan AI
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id