"Bahkan menjadi bagian dari jati diri bangsa, mencerminkan keadaban kita itu seperti apa," kata Mu'ti dalam Pak Menteri Menyapa: Guru Bahasa Idonesia di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Juni 2025.
Dia menilai saat ini adab berbahasa di masyarakat sangat mengkhawatirkan. Bahkan, masyarakat di media sosial seperti tidak ada rasa empati pada orang lain ketika berkomentar di internet.
Hal ini menjadi masalah serius. Terlebih, kata-kata kasar sangat mudah ditemukan.
Baca juga: Abdul Mu'ti: Komentar Netizen di Pemberitaan Saya Tidak Menggambarkan Adab Berbahasa |
"Menurut saya sudah pada level yang sangat serius. Orang yang bicara kata-kata kasar, mohon maaf, kata-kata jorok, kata-kata kotor, dan sejenisnya, itu sudah sangat biasa," ujar Mu'ti.
Ia menegaskan penggunaan bahasa harus disertai dengan adab yang baik. Menurutnya, adab dalam berbahasa menjadi bagian penting dalam masyarakat.
Mu'ti menilai penggunaan adab dalam bahasa masih belum tercermin dengan baik. Hal itu ia lihat dalam komentar netizen di kolom komentar pemberitaan tentang dirinya.
"Saya kadang kalau membaca media online, membaca tentang kementerian yang di dalamnya ada pernyataan Abdul Mu'ti sebagai menteri komenter di bawah itu penuh dengan bahasa-bahasa yang tidak menggambarkan keadaban," sebut Mu'ti
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News