Sobat Medcom mungkin kerap keliru dan memiliki pandangan ilmu astronomi sama dengan astrologi. Namun, nyatanya dua keilmuan tersebut sangat berbeda.
Astronomi memang mempelajari benda langit tapi bukan meramal keuangan apalagi cinta. Astronomi berasal dari pemikiran orang-orang yang memikirkan bagaimana alam semesta ini terbentuk.
Secara garis besar, astronomi memakai ilmu matematika dan fisika. Hal itu agar segala peristiwa yang terjadi di ruang angkasa tidak hanya dapat diamati tapi juga dapat dimengerti dan dimodelkan.
Selain matematika dan fisika, pengembangan perangkat lunak, pemrograman, analisis model, dan statistika juga menjadi pembelajaran di jurusan astronomi. Program studi Astronomi terdiri atas tiga bidang keahlian, yaitu Tata Surya, Fisika Bintang, serta Galaksi dan Kosmologi.
Mengutip laman itb.ac.id, pada proses perkuliahan, jurusan astronomi akan mengajarkan mahasiswa terkait Lintasan Satelit yang lebih mengarah pada Astronautika. Selain itu, terdapat Pengantar Instrumentasi Astronomi yang memperkenalkan kemajuan teknologi instrumentasi dalam Astronomi, dan Sistem Kalender yang nantinya dapat digunakan untuk penentuan hilal, yaitu awal bulan pada sistem penanggalan Islam.
Pada bidang Tata Surya, mahasiswa akan mempelajari sistem tata surya secara lengkap. Termasuk, planet, asteroid, planet kerdil, dan lain-lain.
Dari pengetahuan tentang planet diturunkan lagi ilmu-ilmu lain. Di antaranya komposisi atmosfer planet dan satelit-satelitnya, hingga pencarian planet-planet di luar tata surya yang bisa dihuni.
Pada bidang Fisika Bintang, mahasiswa mempelajari evolusi bintang, bagaimana bintang terbentuk dari lahir hingga mati, serta spektrum bintang. Galaksi dan Kosmologi mencakup komposisi dan bentuk galaksi, materi antar bintang, quark, hingga pengembangan alam semesta.
Proses perkuliahan di program studi Astronomi ITB juga didukung keberadaan Oservatorium Bosscha sebagai laboratorium Astronomi yang sudah berdiri sejak 1928. Laboratorium bagi mahasiswa Astronomi sendiri sebenarnya adalah ruang angkasa yang tak terbatas dan tak terjamah tangan.
Adapun prospek kerja lulusan astronomi di antaranya pada bidang penelitian. Peluang ini kian besar karena di Asia Tenggara, semakin banyak negara sadar pentingnya astronomi, membangun jaringan yang dinamakan SEAN (South East Asia Networking).
Terlebih, terdapat potensi Indonesia dipercaya menjadi pusat SDM untuk jaringan tersebut. Astronomi ITB masih merupakan satu-satunya pendidikan formal ilmu Astronomi di Asia Tenggara.
Lulusan juga berpeluang kerja di bidang pengajaran. Lulusan bisa menjadi tenaga pengajar terampil yang dapat meningkatkan minat siswa mempelajari sains.
Sarjana Astronomi juga dapat bekerja di media, menjadi penulis kolom dan editor pada majah-majalah maupun jurnal sains, serta menyampaikan konsep-konsep sains dengan cara kreatif. Selain bidang-bidang di atas, lulusan astronomi juga dapat berkecimpung di bidang-bidang lain, misalnya sebagai analis sistem pengembang perangkat lunak.
Baca juga: Mengenal Jurusan Aktuaria di IPB, Kuliah hingga Prospek Kerjanya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News