Dalam pengukuhannya yang dipimpin langsung oleh Rektor UI, Muhammad Anis ini, Ari memberikan pidato yang berjudul 'Masa Depan Penelitian Kedokteran di Era Disrupsi dan Kedokteran Presisi, Penelitian Bakteri Helicobacter Pylori di Indonesia Sebagai Model'.
Dalam pidato tersebut ia menyampaikan pesan, bahwa dalam kehidupan manusia yang serba teknologi saat ini semua tak bisa jauh dari gawai, sebagai sarana komunikasi dan informasi. Termasuk juga informasi di dunia kesehatan.
Namun, tidak sedikit informasi yang disebar di media sosial soal kesehatan kadang keliru, bahkan menyesatkan. Menurutnya, banyaknya berita yang tidak benar tentang kesehatan di media sosial.
"Berbagai informasi juga meluncur secara deras melalui gadget tersebut. Celakanya masyarakat juga dengan mudah percaya atas informasi yang disebarkan melalui gadget dalam bentuk media sosial," kata Ari dalam pidatonya, di Aula IMERI FKUI, di Jakarta, Sabtu, 8 September 2018.
Baca: Guru dan Dosen Dominasi Lowongan CPNS 2018
Untuk itu Ari dan rekan sejawatnya yang sedang bekerja di Institusi pendidikan, tengah aktif di media sosial khususnya untuk menyampaikan pesan-pesan sehat dari hasil penelitian di dunia kedokteran.
Tak jauh berbeda dengan Prof. Budi Wiweko dalam pidatonya yang berjudul 'Inovasi Kedokteran Reproduksi di Era Disrupsi Sebuah pembelajaran dari Laboratorium, Klinik, dan Masyarakat bagi Pembangunan Manusia Indonesia.
Budi telah berhasil menghasilkan terobosan baru inovasi kedokteran reproduksi berupa Indonesia Kalkulator Oocite (IKO), Aplikasi ini menunjang pelayanan dalam bidang fertilisasi.
"Dengan aplikasi ini seseorang bisa mengetahui umur biologis seseorang (perempuan), dosis obat yang dibutuhkan dan hasil luaran fertilisasi in vitro pada pasangan yang mengalami gangguan kesuburan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id