Webinar Situs Bongal. DOK BRIN
Webinar Situs Bongal. DOK BRIN

Peneliti BRIN Dorong Pelestarian Situs Bongal

Renatha Swasty • 16 Mei 2023 20:11
Jakarta: Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Herry Jogaswara, mengatakan koleksi-koleksi di Situs Bongal sangat penting. Situs Bongal menyimpan potensi besar sebagai tempat penelitian purbakala, selain tempat rujukan wisata budaya di Tapanuli.
 
PJ Bupati Tapanuli Tengah, Elfin Ilyas Nainggolan, berharap situs Bongal menjadi pusat edukasi bagi bangsa Indonesia bahkan dunia. Dia menyebut diperlukan langkah panjang untuk mewujudkannya.
 
Elfin menyebut Situs Bogal menjadi sangat penting untuk literasi budaya dan tradisi. Dia berharap situs tersebut dibangun menjadi situs bersama yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat di sekitar.

"Untuk itu kita harus menjaga dan melestarikan Situs Bongal tersebut. Pada prinsipnya, pemerintah daerah memberikan apresiasi dan menyambut baik rencana pengelolaan situs ini yang diawali dari pendirian museum," kata Elfin dalam Webinar Bincang Pakar yang diselenggarakan Sultanate Institute dengan topik Situs Bongal, Jejak Arkeologi Jalur Rempah di Pantai Barat Sumatra Abad 7-10 M dikutip dari laman brin.go.id, Selasa, 16 Mei 2023.
 
Pusat Riset Arkeologi Lingkungan Maritim dan Budaya Berkelanjutan, Ery Soedewo, mengatakan berbagai ragam data artefak telah ditemukan dari Situs Bongal berupa keramik, wadah berbahan kaca, manik-manik, dan logam. Ditemukan juga rempah-rempah berupa kemiri dan pala.
 
"Ada juga penemuan moda transportasi air kuno yang semua itu telah diuji di laboratorium," beber Ery.
 
Pusat Riset Prasejarah dan Sejarah, Sony C Wibisono mengungkapkan jalur regional yang dijuluki jalur rempah. Dia menyebut jalur tersebut yang memisahkan dinamika kompleks tentang pembentukan perkembangan dan redupnya jaringan perdagangan atau niaga.
 
"Episode ini memuat nilai penting terbangunnya rute perjalanan antar benua, serta sejarah hubungan dan pertautan antar bangsa di nusantara dan Asia," ujar Sony.
 
Dia mengatakan era perniagaan tersebut pernah menandai kemakmuran tetapi juga penderitaan dalam kehidupan di Nusantara. Sony memaparkan sistem perdagangan yang berlangsung di Barus atau pantai barat yang dinamakan Gilda.
 
Sony menjelaskan Gilda pedagang adalah asosiasi semua atau sebagian besar pedagang di kota atau kota tertentu. Orang-orang ini merupakan pedagang lokal atau pedagang jarak jauh, penjual grosir atau eceran, dan kemungkinan yang berurusan dengan berbagai kategori barang.
Sedangkan, Gilda kerajinan adalah asosiasi pekerjaan yang biasanya terdiri dari semua pengrajin di cabang industri atau perdagangan tertentu. Misalnya, serikat penenun, pencelup, dan penyempurna dalam perdagangan wol dan tukang batu, bahkan ada arsitek dalam perdagangan bangunan, jelasnya.
 
Sementara itu, Pusat Riset Prasejarah dan Sejarah, Andri Restiyadi, membahas tentang Barus dan Panai yang telah dikenal dalam berita asing sebagai penghasil Kamper. Panai diduga merujuk pada tinggalan arkeologis di kompleks percandian Padang Lawas.
 
Dia juga menceritakan tonggak-tonggak kayu nibung di Situs Bongal yang cukup banyak ditemukan, terutama pada lubang bekas tambang emas milik masyarakat. Tonggak-tonggak serupa juga dijumpai pada situs-situs arkeologi terutama yang berlokasi di lahan basah.
 
Andri menuturkan ada hal-hal yang menunjukkan kesamaan temuan tonggak-tonggak nibung di Situs Bongal dan dapat menjadi dasar pijakan interpretasi. Adapun hal yang dimaksud adalah keletakan situs-situs tersebut yang terdapat di lahan basah.
 
Hal itu berupa tanah rawa, bangunan utama yang didirikan di atas nibung yang telah hilang, tonggak-tonggak nibung tidak terpola dengan jelas, selain tonggak nibung juga ditemukan ijuk dan kayu keras lainnya.
 
Pusat RIset Biomasa dan Bioproduk, Aswandi Anas, menuturkan tentang minyak atsiri yang selama ribuan tahun telah digunakan sebagai wewagian. Pada masa itu, teknik ekstraksi belum berkembang sehingga bahan yang mengandung minyak atsiri dibakar untuk menghasilkan aroma tertentu. Adapun penggunaan minyak atsiri antara lain sebagai wewangian (parfum), pengobatan (aromaterapi), dan ritual keagamaan (dupa).
 
Ada juga kapur, kemenyan, gaharu, serta rempah aromatika lainnya yang mendorong perdagangan mancanegara. Hal tersebut mendorong perkembangan peradaban nusantara.
Aswandi menyebut kapur termahal pada masanya ditemukan di Pantai Barat Sumatera. Sehingga, aspek konservasi, budidaya, dan peningkatan produktivtas serta inovasi produk unggulan lokal merupakan suatu keniscayaan.
 
Peneliti Arkeologi Maritim di Griffith University Australia, Sinatriya Adhityatama, memaparkan terkait interaksi budaya di pasar Monsun. Komunitas di Pasar Monsun merupakan aktivitas pelayaran dengan berbagai komunitas berbagai negara, seperti Afrika, Timur Tengah, India, dan Cina, serta negara Asia Tenggara.
 
Afrika dikenal dengan emas, gading, budak, dan lain-lain. Timur Tengah yang mengenalkan dupa, kuda, keramik, dan lain sebagainya. India mempunyai katun, besi, baja, dan gula. Sedangkan Cina dengan sutra, keramik. Kemudian Asia Tenggara yang mengenalkan rempah-rempah, kayu, dan gading.

Komitmen BRIN

Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra, Herry Jogaswara, menyampaikan BRIN berkomitmen mengembangkan riset lebih besar lagi. BRIN dibentuk dari berbagai disiplin ilmu.
 
"Termasuk riset-riset yang berkembang di tingkat daerah baik provinsi maupun kabupaten/ kota. Kami berharap, akan ada Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) di setiap daerah yang hadir sebagai unit riset dan inovasi daerah untuk mengelola riset riset di daerah," tutur dia.
 
Herry mendorong agar bangsa ini bisa memanfaatkan secara optimal potensi BRIN. Tak hanya peneliti, dosen juga menjadi komponen penting dalam penelitian di BRIN untuk berkolaborasi dalam pendanaan riset.
 
Dia menyebut semua pendanaan riset di BRIN dilaksanakan kompetitif. Semuanya harus melalui mekanisme pengajuan proposal dan ditinjau oleh reviewer.
 
"Mari kita berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan pemerintah daerah untuk ekplorasi riset," ajak dia.
 
Baca juga: Periset BRIN Perdalam Teori Linguistik Sistemik Fungsional

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan