Herry menilai LSF masih terhitung baru berkembang di Indonesia. Sehingga, dia berharap penelitian tersebut sangat potensial bagi periset di bawah koordinasinya.
Pihaknya ingin memperkuat konsep dan metodologi di dalam penelitian. Setiap periset diharapkan bisa memperoleh temuan-temuan yang relatif baru, serta pengetahuan-pengetahuan baru.
"Walaupun kita semua tahu, tidak mudah untuk masuk ke wilayah riset dasar. Setiap periset harus memperkuat pengetahuan dengan memperbanyak referensi bacaan, aktif menulis, sehingga ia bisa mengembangkan ilmunya dengan berbagai informasi baru yang ia tuliskan," jelas Herry dikutip dari laman brin.go.ig, Jumat, 21 April 2023.
Herry menilai public lecture menjadi salah satu cara recharging berbagai pengetahuan terhadap satu topik untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat akademis. Sehingga, forum tersebut bisa dijadikan sarana menimba sesuatu yang baru.
Kepala Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas (PR BSK), Ade Mulyanah, mengatakan kuliah umum tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang diusung oleh Kelompok Riset Bahasa dan Hukum pada pusat risetnya. Dia menyebut
pertemuan untuk mendapatkan pencerahan terkait riset yang akan ditampilkan menggunakan LSF.
Dia menyebut teori LSF yang dicetuskan Halliday tentang pandangannya terhadap bahasa sebagai fenomena sosial, yaitu bahasa yang cenderung sebagai alat berbuat atau doing. "Tentunya ini menyatakan bahwa sistemik tersebut merupakan pendekatan semantik, fungsional terhadap bahasa," papar dia.
Ade juga menginformasikan kegiatan visiting researcher potensial untuk mendukungnya. Sebab, visiting researcher ini merupakan program pengembangan kapasitas SDM berbasis mobilitas periset melalui kolaborasi penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di BRIN bagi profesor (dalam dan luar negeri) atau periset ahli di perguruan tinggi.
Tujuannya, meningkatkan kompetensi SDM periset sehingga berkontribusi meningkatkan iklim riset dan inovasi nasional melalui peningkatan jumlah publikasi pada jurnal ilmiah bereputasi tinggi, produk inovatif, dan terjalinnya kerja sama riset nasional maupun internasional.
Kuliah umum dihadiri peserta dari berbagai pihak, seperti peneliti, guru, dosen, dan mahasiswa. Mereka ingin belajar pengenalan penelitian menggunakan LSF dengan narasumbernya.
Visiting researcher BRIN dari Universitas Padjajaran, Eva Tuckyta Sari Sujatna, mempresentasikan penggunaan LSF yang ditulisnya di berbagai jurnal. Kebetulan, penelitian yang dilakukannya meliputi penelitian linguistik, terutama LSF.
Eva dalam paparannya menampilkan berbagai jurnal sambil menjelaskan penggunaan LSF. Dia memberikan contoh artikel berjudul "Transitivity: A Woman's Involvement in Jihad and Critical Discourse Analysis on a Testamen".
Artikel ini dikelompokkannya pada LSF karena ada kata transitivity dan critical discourse. Transitivity menjadi salah satu metafungsi yang ada di dalam LSF karena berbicara proses, partisipan, dan sircumsten.
Namun, pada critical discourse, tidak semua menggunakan pendekatan LSF, melainkan pendekatan lain. Misalnya Van Dijk akan menggunakannya, khusus untuk mikro menggunakan LSF dalam analisisnya.
"Dengan menulis, berarti kita membesarkan, meluaskan jaringan kita, serta memperbanyak silaturahmi karena minat yang sama. Sehingga, kita bisa bergabung bersama berkolaborasi," ujar dia.
Eva berharap agar apa yang disampaikannya dapat menjadi inspirasi atau motivasi untuk melakukan riset pada pengembangan selanjutnya.
Baca juga: Peneliti BRIN Ungkap Uniknya Gerhana Matahari Hibrida yang Bisa Dilihat Hari Ini |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News