Kendala yang dihadapi pada sistem pendidikan yaitu kesiapan tenaga pendidik yang kurang, tenaga pendidik kesulitan untuk melakukan komunikasi dengan orang tua. Selain itu, kurangnya kesiapan orang tua untuk mendampingi anak khususnya pada tingkat awal seperti PAUD,TK, dan SD tingkat awal.
"Guru-guru kesulitan untuk mencapai target pembelajaran karena jam belajar dikurangi sedangkan orang tua kesulitan untuk memahami materi yang dipelajari oleh anak," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, mengutip siaran pers Universitas Gadjah Mada (UGM) Selasa, 27 Juli 2021.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Pengabdian Kepada Masyarakat FK-KMK UGM Mei Neni Sitaresmi, menjelaskan pandemi ini berdampak cukup besar terhadap bidang kesehatan anak.
"Vaksinasi saat ini berfokus pada vaksinasi covid-19 sehingga saya temui beberapa stok vaksin program dasar bagi anak kosong," ujar Mei.
Baca: Panduan Isolasi Mandiri pada Anak yang Terpapar Covid-19
Ia juga menuturkan, berdasarkan literatur, vaksin PCV dan influenza bagi balita dapat menurunkan risiko covid-19. Hal ini harus diupayakan untuk menjadi kebijakan sehingga balita juga mendapatkan perlindungan terhadap covid-19.
Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Elvi Hendrani menjelaskan saat ini Kementerian PPPA terus berupaya untuk memberikan perlindungan terhadap anak-anak di masa covid-19 dengan mempertimbangkan banyak faktor risiko.
"Kami menyelenggarakan koordinasi perlindungan anak yang harus dilakukan oleh semua elemen, baik dari mulai anak itu sendiri, keluarga, masyarakat, pemerintah daerah, hingga pemerintah pusat. Koordinasi ini berupa pemantauan, pendataan, evaluasi, dan pemantauan," jelas Elvi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News