Dilansir dari alodokter, pada umumnya panic attack atau serangan panik bisa dialami sekali seumur hidup. Panic attack adalah salah satu bentuk gangguan mental dapat berdampak kepada bentuk kesehatan mental seseorang.
Panic attack ditandai dengan detak jantung yang bertambah cepat, napas pendek, pusing, tegang otot, atau gemetar. Kondisi ini bisa terjadi kapanpun, baik saat sedang beraktivitas maupun ketika beristirahat.
Panic attack hanya terjadi sesekali dan biasanya hilang dengan sendirinya bila situasi yang memicunya berakhir. Namun, panic attack juga dapat terjadi secara berulang dalam jangka waktu yang lama, kondisi tersebut dikenal dengan istilah gangguan panik.
Baca: Apa Itu Anxiety? Mengenal Gejala, Ciri-ciri, dan Penyebab |
Penyebab Panic Attack
Umumnya, penyebab serangan panik tidak selalu jelas, baik pada anak-anak maupun orang dewasa, kepanikan dapat dipicu oleh rasa cemas tentang sesuatu atau saat sedang mengalami situasi sulit dan stres, antara lain:- Stres berlebihan.
- Temperamen yang mudah terpengaruh oleh stres.
- Mempunyai riwayat pelecehan fisik atau seksual semasa kecil.
- Faktor genetik dalam keluarga.
- Peristiwa traumatis.
- Perubahan zat yang berdampak pada fungsi otak untuk bekerja.
- Mengkonsumsi minuman berkafein yang berlebihan.
Tanda dan Gejala Panic Attack
Serangan panik biasanya terjadi secara tiba-tiba dan dapat berlangsung di situasi apapun. Berikut ini adalah beberapa gejala yang menyertai serangan panik:- Berkeringat secara berlebihan
- Gelisah atau berpikir yang tidak masuk akal
- Takut yang berlebihan
- Mulut kering
- Otot menjadi tegang
- Gemetar atau menggigil
- Sesak napas
- Jantung berdebar
- Kram perut
- Nyeri dada
- Mual
- Mati rasa atau kesemutan
- Keinginan untuk BAB atau BAK
- Telinga berdengung
- Sakit kepala
- Pusing atau pingsan
Cara Mengobati Panic Attack
Pada saat mengalami serangan panik, penderita dapat melakukan penanganan mandiri untuk meredakan gejala yang dialami, yaitu dengan cara:- Mengatur pernapasan dengan menghirup dan menghembuskan napas secara perlahan.
- Menghentakkan kaki untuk membantu mengatur proses bernapas.
- Memfokuskan panca indra, misalnya dengan makan permen atau memeluk bantal.
- Melakukan teknik grounding, yaitu dengan fokus menghindari ingatan atau pikiran negatif, misalnya dengan berhitung, memperhatikan lingkungan sekitar, atau memikirkan hal yang menenangkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id