"Ternyata, sampai di 2022 pun, jangankan 1 juta, jangankan sampai 500 ribu, ternyata hanya sekitar 10 persen dan itu pun banyak drama," kata Defi dalam siaran YouTube Vox Populi Institute Indonesia, Selasa, 8 November 2022.
Dia menilai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tak siap menjalankan rekrutmen guru. Defi menyebut banyak mekanisme dan aturan yang terus berubah dalam rekrutmen guru PPPK.
"Program tapi tidak siap dengan aturannya, mekanismenya, peraturannya, selalu berubah-ubah. Di sini kami melihat ini tidak siap, ini dipaksakan," tegas dia.
Dia juga menilai rekrutmen 1 juta guru hanya untuk meredam amarah guru. Defi mengakui program 1 juta guru membawa sedikit angin segar saat pertama kali diumumkan pada 2020.
"Jadi, seperti untuk meredam guru-guru se-Indonesia, sepertinya alergi didemo, dikejar ke kantor, lalu mereka meredam kegaduhan, makanya ada 1 juta guru ini direkrut, terus kan diam seketika kan guru. Namun ternyata setelahnya terlalu banyak drama di lapangan, jadi kami sangat kecewa," ujar dia.
| Baca juga: Guru Honorer: Rekrutmen 1 Juta Guru PPPK Hanya Isapan Jempol |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id