Hal ini mendorong Ben Reza Awang menciptakan mainan mekanikal automata berbahan kayu dengan mengambil ide penciptaan dari film How To Train Your Dragon. Mahasiswa prodi Pendidikan Kriya Fakultas Bahasa Seni dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu mengaku tertarik membuat mainan mekanikal lantaran hobi dan pengalaman keseharian.
Dia senang merancang dan membuat beberapa jenis miniatur, figure, mainan elektrik maupun mekanik manual yang dapat dinikmati. “Pada film tersebut menampilkan spesies naga yang sangat unik, contoh yang paling populer adalah Toothless yang menjadi panutan oleh semua naga–naga di sekitar nya, selain itu spesies naga yang lain juga mempunyai bentuk, ukuran, kekuatan yang berbeda,” beber Ben dikutip dari laman uny.ac.id, Senin, 18 Maret 2024.
Mainan mekanikal edukatif ini menggunakan kayu balsa dan kayu jati Belanda serta finishing menggunakan cat akrilik, spary paint, dan clear. Mainan yang dibuat menampilkan bentuk dan gerakan naga yang berbeda di setiap karya.
Mainan ini dibuat dengan bentuk lebih sederhana, yang bisa bergerak dan mampu menghasilkan gerakan mirip naga, baik pada saat terbang ataupun aktivitas naga lain dan sudah mengacu pada konsep estetika desain. Sumber penggerak mainan mekanikal yang hanya satu dan berbentuk rotasi, tidak seperti robot di mana semua sendi memiliki putaran gear yang bisa dikendalikan, menunjukkan mekanisme kinematika yang digunakan bisa sederhana hingga sangat kompleks.
Penikmat mainan ini dapat melihat bentuk naga yang unik, diiringi dengan perubahan gerakan yang dinamis pada mainan yang dihasilkan oleh mekanik perputaran dan rotasi yang ditimbulkan. Sehingga, pemain mendapatkan edukasi gerakan kinetik yang dihasilkan.
Ben menjelaskan teknik yang digunakan dalam proses penciptaan mainan mekanikal dragon ini adalah teknik ukir datar, teknik kerja bangku, dan teknik scroll. Pembuatanya dimulai dengan memotong kayu sesuai dengan pola, kemudian dipotong dan dibentuk sesuai dengan pola utama.
Selanjutnya, proses perakitan awal setelah semuanya sudah dipotong dan dihaluskan, lanjut ke tahap pewarnaan dan fhinising untuk memberikan karakter warna dan keindahan. Lalu, proses terakhir yaitu perakitan akhir di mana juga menentukan keluesan karya saat dimainkan.
Ada 10 karya yang dibuat di antaranya, yaitu Pendragon, Toothless Dragon, Robo Dragon, Domino Dragon, Guardian Dragon, Rex Dragon, Baby Dragon, Dragon Squad, Turtle Dragon, dan Dragon Crammer. Kelebihan dari produk mainan yang dihasilkan adalah desain original, serta karya yang memiliki keindahan yang tercipta dari detail dan mekanikal itu sendiri.
"Dari segi ukuran, warna, bentuk dan sistem mekanik yang sederhana sudah disesuaikan dan dapat dinikmati oleh semua kalangan,” tutur dia.
Baca juga: Mahasiswa UNY Teliti Daun Kopi untuk Kendalikan Pembusukan Akar Cabai |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News