Mahasiswi UNJ yang juga atlet Pencak SIlat Indonesia, Wewey Wita, dokumentasi pribadi.
Mahasiswi UNJ yang juga atlet Pencak SIlat Indonesia, Wewey Wita, dokumentasi pribadi.

Wewey Wita, Srikandi Pencak Silat Indonesia

Pendidikan, Asian Games, dan Keluarga di Mata Wewey Wita

Intan Yunelia • 06 Agustus 2018 16:07
Jakarta: Namanya mungkin belum setenar srikandi bulu tangkis Susi Susanti, atau tiga srikandi panahan Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani. Ya, siapa sangka, atlet yang terjun ke dunia olahraga profesional karena desakan ekonomi ini, justru produktif menorehkan prestasi di kancah internasional.
 
Dengan berbagai ukiran prestasi baik di kancah nasional dan internasional, Wewey Wita, 25 tahun, mungkin layak dijuluki sebagai srikandi pencak silatnya Indonesia. Diakui atlet berambut panjang ini, pencak silat bukanlah olahraga sepopuler sepak bola dan bulu tangkis.
 
Namun, sebagai olahraga seni beladiri asli Tanah Air, tentu pencak silat tak ingin dipermalukan di rumahnya sendiri saat gelaran Asian Games 2018 yang tinggal menghitung hari.

Atlet kelahiran 13 Februari 1993 ini, bertekad mempersembahkan tropi dan medali terbaik saat Asian Games nanti.  Melempar waktu ke belakang, Wewey berkisah, bahwa perjalanan karir yang  dilaluinya tidaklah mudah.
 
Tak ada keturunan darah atlet sama sekali di diri Wewey Wita. Terjun ke dunia atlet profesional boleh dikatakan karena terdesak, bukan disengaja.
 
Kondisi ekonomi keluarganya yang terjepit saat itu, justru menjadi titik awal karirnya sebagai atlet profesional. Wewey mengaku, saat itu hadiah jadi orientasi utama ia mengikuti kejuaraan pencak silat.  Ya, hadiah itu membuat Wewey tergiur.
 
Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat menjadi debut kejuaraan pertamanya. Hadiah sebesar Rp10 juta pun langsung ia bawa pulang, dan dipersembahkan kepada sang ibu.
 
Hadiah pertama, yang membuatnya terus memotivasi mengikuti kejuaraan demi kejuaraan. Tak kurang dari 10 medali kejuaraan internasional kini menghiasi lemarinya.
 
"Aku wakil dari Kabupaten Ciamis dan dapat bonus Rp10 juta waktu itu, dan bersihnya aku dapat Rp7,5 juta. Uang sebesar Rp7,5 juta itu kan dulu besar, dan itu aku kasih ke orang tua semua," ucap Wewey.
 
Orang tua, terutama sang ibu adalah motivasi utamanya hingga kini menjadi seorang atlet. Ia yakin jalan yang dipilihnya menjadi seorang atlet perlahan-lahan bisa sedikit membantu ekonomi keluarganya.
 
"Aku termotivasi sih karena orang tua. sampai saat ini pun karena orang tua," ucapnya.
 
Baca: Menristekdikti Janjikan Pembebasan Uang Kuliah Sampai Lulus
 
Dara cantik asal Tangerang itu sadar tak bisa selamanya mengandalkan profesi atlet sebagai tumpuan ekonominya. Di sela-sela menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Pencak Silat, Wewey juga tercatat sebagai mahasiswi aktif di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
 
Program Studi yang ditempuhnya tak jauh-jauh dari dunia olahraga. Kini ia tengah menempuh pendidikan S1 jurusan pendidikan jasmani di kampus yang banyak melahirkan atlet profesional itu.  
 
"Aku masuk kuliah di UNJ itu yang nyuruh adalah pelatih aku di Sea Games 2013 dan dia bilang katanya aku lulus 2011, eh kamu jangan fokus hanya menjadi atlet, karena enggak selamanya menjadi atlet, karena kadang kita bisa di atas dan kadang bisa di bawah," pungkas mahasiswi angkatan 2013 UNJ ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan