"Kami akan mengevaluasi bagaimana pelaksanaan PTM dalam dua pekan ini. Jika sekolah dapat mengelola PTM dengan baik dan protokol kesehatan bisa dijalankan, maka PTM 100 persen kapasitas bisa dimulai," kata Kepala Disdikpora Yogyakarta, Budi Ashrori di sela apel di MTs Negeri 1 Yogyakarta, Kamis, 6 Januari 2022.
Sejak kegiatan belajar mengajar semester dua tahun ajaran 2021/2022 dimulai pada 3 Januari, sekolah di Yogyakarta baru menerapkan PTM dengan pembatasan kapasitas maksimal sekitar 70 persen. Kebijakan ini bertujuan memastikan sekolah dapat beradaptasi mengelola kegiatan PTM dengan baik, serta memastikan pemenuhan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan.
"Misalnya saja bagaimana sekolah mampu mengantisipasi potensi kerumunan, pertimbangan waktu antar jemput siswa dan hal-hal teknis lain untuk mengantisipasi potensi penularan," jelasnya.
Disdik Yogyakarta juga akan menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan ke sekolah sebelum memutuskan pelaksanaan PTM kapasitas 100 persen. Selain kesiapan sekolah, syarat lain untuk dapat menggelar PTM 100 persen adalah perkembangan kasus covid-19 di DIY.
Baca: 12 Sekolah di Ambon Terapkan PTM Terbatas, Kapasitas 50%
Dalam dua pekan terakhir, penambahan kasus di DIY cukup rendah dan terkendali yaitu di bawah 10 kasus per hari. "Jika perkembangan kasus dinilai cukup rendah, maka pembelajaran bisa dilakukan secara ‘full’ kapasitas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan ketat," katanya.
Sedangkan untuk capaian vaksinasi bagi tenaga pengajar, Budi menyebut sudah mencapai lebih dari 92 persen. Lalu, vaksinasi siswa sudah lebih dari 90 persen. "Dengan pelaksanaan PTM secara penuh, maka kami berharap capaian kurikulum bisa lebih baik dibanding tahun lalu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala MTs Negeri 1 Yogyakarta Muhammad Iriyadi mengatakan, sekolah siap melaksanakan PTM 100 persen. Namun, masih menunggu ketentuan dari pemerintah daerah. "Sarana prasarana pendukung protokol kesehatan sudah tersedia cukup lengkap. Siswa wajib melakukan pengecekan suhu dan mencuci tangan sebelum masuk ke kelas," kata Iriyadi.
Sejumlah peraturan pun dibuat untuk mengantisipasi kerumunan. Misalnya, siswa tetap berada di kelas saat jam istirahat, guru melakukan monitoring secara rutin, dan membuat pengaturan jadwal penjemputan siswa.
Baca: Berstatus Level 2, Cianjur Terapkan PTM 75-100%
"Kami pun melakukan simulasi menerapkan pembelajaran 100 persen kapasitas. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik," ungkap Iriyadi.
Sementara itu, salah satu siswa kelas 9 MTs Negeri 1 Yogyakarta Valent Zalfaisi mengaku senang dapat kembali menjalankan PTM di sekolah. Pembelajaran daring sering terkendala kuota data internet.
"Kalau belajar daring di rumah suasananya memang lebih santai. Tetapi kalau belajar di sekolah bisa langsung memahami materi pelajaran," kata Valent.
Ia pun mengaku tidak merasa khawatir dengan penularan covid-19. Yang penting, tetap menjalan protokol kesehatan. "Saya pun biasanya aktif di banyak kegiatan sehingga sering bertemu banyak orang di luar rumah. Ya, tetap harus jaga prokes saja," ujar Valent.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News