Apa Itu Rare Earth? Harta Karun di Lumpur Lapindo  (Ilustrasi Medcom.id)
Apa Itu Rare Earth? Harta Karun di Lumpur Lapindo (Ilustrasi Medcom.id)

Apa Itu Rare Earth? Harta Karun di Lumpur Lapindo

Muhammad Syahrul Ramadhan • 26 Januari 2022 17:11
Jakarta: Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kandungan logam tanah jarang (rare earth) di lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. Apa itu logam tanah jarang atau rare earth? Simak penjelasan berikut ini.
 
Associate Professor Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta Sutarto menjelaskan logam tanah jarang merupakan kelompok unsur yang semuanya logam. Sehingga, sebagian ada yang menyebut dengan rare earth metal.
 
Lebih lanjut, Sutarto mengungkapkan logam tanah jarang merupakan bagian kelompok unsur langka. “Yaitu unsur di kerak bumi yang keberadaannya kurang dari 0,1 persen berat,” terang Sutarto dalam Kuliah Online: Rare Earth Elements di kanal YouTube SM-IAGI UPN, seperti dilihat Medcom.id, Rabu, 26 Januari 2022.

Jarang bukan berarti sedikit

Sutarto mengatakan logam tanah jarang ini bukan karena jumlahnya sedikit. Melainkan, karena sebaran karbonatit dan batuan beku per alkali yang jarang ditemukan di muka bumi. Karbonatit adalah merupakan batuan beku dengan kandungan mineral karbonat lebih dari 50 persen.

“Kalau jumlah atau kadar elemen itu yang paling sedikit di kerak bumi 0.06 ppm sedangkan yang paling besar itu serium yaitu 60 an, relatif cukup besar dibanding logam lain yang berada di wilayah pertambangan lain misalnya emas, perak, maupun zinc dan sebagainya,” jelasnya.

Kegunaan logam tanah jarang

Dosen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR) Ganden Supriyanto menyebut logam tanah jarang yang juga disebut logam transisi ini sangat penting dan memiliki harga yang cukup tinggi karena digunakan untuk teknologi tinggi seperti campuran logam pada bidang meteorologi.
 
“Logam tanah jarang ini sangat penting kaitanya pada beberapa bidang tertentu seperti bidang meteorologi untuk pembuatan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi, dan semikonduktor. Sehingga logam tersebut sangat mahal, bahkan jauh lebih mahal dibandingkan emas, dan platina,” jelas Ganden dilansir dari laman Universitas Airlangga, Rabu, 26 Januari 2022.

Potensi logam tanah jarang lumpur Lapindo

Ganden menjelaskan bahwa logam tanah jarang merupakan jenis logam lantanida dan aktinida yang meliputi beberapa logam di dalamnya seperti litium, dan scandium. Kedua logam tersebut yang ditemukan di lumpur Lapindo.
 
Litium selama ini banyak digunakan sebagai bahan pembuatan baterai, terutama baterai mobil listrik. Temuan ini penting, pasalnya ke depan kendaraan harus bebas emisi, sehingga mobil listrik lebih banyak digunakan.
 
Sementara scandium  juga memiliki potensi yang besar. Scandium banyak digunakan sebagai bahan pembuatan lampu berteknologi tinggi, karena logam scandium memiliki daya tahan yang kuat, sehingga logamnya tidak meleleh meskipun lampu tersebut memiliki watt yang sangat tinggi. Selain dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan lampu berteknologi tinggi, scandium juga banyak digunakan untuk semikonduktor.
 
“Penemuan logam tanah jarang di Lumpur Lapindo Sidoarjo memiliki potensi pemanfaatan yang sangat besar karena bernilai tinggi dan sangat penting untuk teknologi tinggi ke depan,” terangnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan