Guru Besar Bidang Ilmu Sastra dan Gender Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., meraih penghargaan Remise Des Palmes Académiques. DOK UGM
Guru Besar Bidang Ilmu Sastra dan Gender Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., meraih penghargaan Remise Des Palmes Académiques. DOK UGM

Guru Besar UGM Raih Penghargaan Remise Des Palmes Académiques dari Pemerintah Prancis

Renatha Swasty • 05 Desember 2024 23:07
Jakarta: Guru Besar Bidang Ilmu Sastra dan Gender Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., meraih penghargaan Remise Des Palmes Académiques. Ini merupakan penghargaan akademik tertinggi dan tertua dari pemerintah Prancis.
 
Dalam sejarahnya, penghargaan ini pertama kali diinisiasi pada tahun 1808 oleh Napoleon I. Seiring berjalannya waktu, pemerintah Prancis memberikan penghargaan Remise Des Palmes Académiques kepada akademisi di seluruh dunia yang telah mendedikasikan diri untuk mendalami warisan budaya Prancis.
 
Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste mengatakan karya-karya Wening dinilai layak mendapatkan penghargaan tertinggi akademik prancis. “Selama 30 tahun Prof. Wening berkarier dan mempromosikan frankofoni di Indonesia, menjadi jembatan antara hubungan Indonesia-Prancis. Anda sangat layak mendapatkan penghargaan Palmes Académiques ini,” tutur Fabien dikutip dari laman ugm.ac.id, Kamis, 5 Desember 2024.

Fabien juga memberikan apresiasi terhadap dunia akademik di Indonesia. Menurutnya, Indonesia merupakan prioritas bagi Prancis.
 
Ia ingin hubungan bilateral baik di sektor akademik, budaya, ekonomi, hingga politik dapat terus terjalin. Salah satu upayanya, meningkatkan kolaborasi global akademik untuk saling bertukar budaya dan mengapresiasi penelitian serta riset akademik.
 
“Prof. Wening, menurut saya, hal ini hampir terlihat dengan jelas karena dia telah terlibat dalam kegiatan ilmiah dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Prancis. Jadi, ia sepenuhnya layak untuk mendapatkan penghargaan ini,” ujar Fabien.
 
Ia berharap akademisi di Indonesia memahami bahwa Indonesia merupakan negara besar yang banyak dipertimbangkan di kancah internasional. Kesempatan global untuk mengembangkan penelitian dan kualitas diri sangat terbuka lebar.
 
Baca juga: Pekan Gastronomi Prancis di Indonesia jadi Ajang Promosi Kuliner dan Budaya

“Sebuah kehormatan, saya merasa sangat haru dan tidak pernah saya bayangkan, Saya dedikasikan untuk UGM, teman-teman dosen, dan kolega yang mendukung saya selama ini,” ucap Wening.
 
Selama tiga puluh tahun pengabdiannya sebagai akademisi di bidang sastra Prancis, Wening banyak menelurkan kajian-kajian lintas sektor dan disiplin dalam lingkup sosial humaniora. Bagi Wening, mempelajari budaya dan sastra Prancis sudah menjadi bagian dari sisi kehidupannya.
 
Sejak kecil, ia dibesarkan oleh keluarga yang kental dengan budaya dan seni. Dari sana, ia mengenal lagu-lagu dan film Prancis, seperti film Alain Delon serta musik karya Christophe dan Serge Gainsbourg.
Kecintaannya pada sastra dan budaya Prancis juga dituangkan dalam karya tesis yang membahas tentang interpretasi mitos Jawa Rara Jonggrang dan Rara Mendut dengan teori strukturalisme Claude Levi-Strauss.
 
Kontribusi Wening dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan budaya Prancis terus berlanjut. Ia menjadi salah satu pionir penguji Diplôme d’Etude en Langue Française (DELF) ketika pertama kali diselenggarakan.
 
Hasil risetnya bertema sastra, gender, sexualitas, konflik, media, identitas, hingga analisis konflik wacana banyak mengutip teori tokoh besar Prancis. “Saya termasuk orang yang beruntung. Ini sekaligus menjadi tantangan bagi saya. Harapannya saya bisa berkontribusi lebih baik dengan kajian Prancis yang selama ini menjangkar kuat membentuk peradaban dunia,” ujar Wening.
 
Wakil Rektor UGM ini juga berpesan kepada para akademisi agar terus berkarya dan mengabdikan diri untuk pendidikan dan masyarakat. Dia mengingatkan untuk jangan lelah membentuk diri melalui karya dan riset, karena apresiasi akan datang dari mana saja.
 
Gelar kehormatan diberikan pada Rabu, 4 Desember 2024
di Gedung Pusat UGM. Acara dihadiri oleh Kedutaan Prancis, pimpinan universitas, dan sivitas akademika di lingkungan UGM.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan