Alumni Program Studi Elektronika dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Angkatan 2018 ini mengungkapkan saat di bangku kuliah mendapatkan paparan terkait Azure Machine Learning yang merupakan kumpulan dari server dan perangkat keras jaringan. Namun, untuk menyelami lebih dalam platform ini, ia merasa membutuhkan tutor dan teman-teman yang memiliki minat yang sama untuk belajar memperdalam ilmunya.
“Karena itulah akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar program MISB yang saat itu baru mulai angkatan pertama,” kenang Dhia dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 24 September 2024.
Peserta batch pertama Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MISB) itu menjalani pekerjaan di bidang roles data dan AI di Microsoft Indonesia selama empat bulan. Meskipun magang secara remote, Dhia mengakui proses pembelajaran yang ia dapatkan sangat komprehensif.
Di bulan pertama magang, Dhia mendapatkan pengenalan terhadap environment Azura yang menjalankan serangkaian aplikasi yang terdistribusi secara kompleks. Pengenalan ini bertujuan mengetahui bila perangkat bisa digunakan sebagai cloud computing platform yang akan digunakan untuk pembuatan, pengembangan, dan manajemen aplikasi atau project AI.
“Cukup challenging di bulan pertama, jadi meskipun dilakukan secara remote, saya harus menyelesaikan modul dan sertifikasi global setiap bulannya, ditambah lagi dengan kuliah daring langsung dari mentor,” beber dia.
Dhia juga turut dilibatkan dalam proyek kelompok maupun proyek individual (capstone project). Melalui capstone project, ia dapat mengasah kemampuan teknis dan presentasi.
“Inilah yang istimewa dari magang di Microsoft Indonesia, saat lulus dari sertifikasi global, saya lebih percaya diri terhadap kemampuan saya di bidang data dan AI, terutama dalam penggunaan tools Microsoft Environment yang mana di Indonesia banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan”, ujar Dhia.
Di bulan kedua, pekerjaan Dhia difokuskan pada AI fundamental untuk memahami konsep machine learning dan AI menggunakan Azure. Bulan ketiga, kerja magang difokuskan pada penggunaan Microsoft Power Platform, untuk membangun aplikasi menggunakan solusi low code/no-code.
Di bulan terakhir, pekerjaannya berfokus pada membangun visualisasi data menggunakan Power BI. Ini untuk membangun portofolio dengan membuat dashboard analysis dan storytelling data lalu mempresentasi hasil temuannya tersebut.
"Sering juga saya bisa mendapatkan insight dari teman-teman yang berasal dari kampus lain dan bisa berkolaborasi melakukan proyek bersama sehingga menambah dan memperluas jaringannya,” tutur Dhia.
Dhia mengaku magang remote tidak luput dari kendala. Ia bercerita, saat latihan melalui laboratorium terdapat bagian-bagian atau langkah-langkah yang tertinggal dan untuk berkolaborasi dengan teman-teman lain agak sulit menjaga kekompakan sehingga terkadang beban kerja kelompok tidak merata.
Namun, karena modul Microsoft lengkap dan penggunaan tools Microsoft banyak tersedia di luar, materi yang tertinggal dapat diperdalam melalui self-learning. Termasuk, dengan mencoba modul-modul selain di kurikulum.
Pengalaman magang ini mampu memberikan kontribusi untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus. Dhia menyebut materi kuliah MISB yang paling berpengaruh untuk karier di bidang data analysis adalah data fundamental dan data visualisasi.
Sebagai data analis yang harus memberikan laporan setiap hari, pemahaman terkait konsep data dan storytelling data sangat membantunya menyelesaikan laporan tersebut. "Saat ini saya sudah lulus dan magang ini sangat membantu pekerjaan saya sebagai Data Analis," tutur dia.
Baca juga: Cerita Rian Ikut MSIB, Ditugaskan Kendalikan Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News