Langkah tersebut sesuai dengan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta ditunjang adanya Instruksi Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) yang dikeluarkan 25 Juni 2019 lalu. Instruksi berisi larangan penggunaan kemasan air minum kemasan berbahan plastik di lingkungan Kemenristekdikti.
Sekretaris ITS, Agnes Tuti Rumiati mengatakan, pasca diterimanya instruksi Menristekdikti tersebut, ITS pun makin gencar mengimbau seluruh sivitas akademika ITS untuk mengurangi konsumsi air minum dalam kemasan plastik sekali pakai dan kantong plastik di lingkungan kampus.
"Kami sudah mensosialisasikan kepada para dekan, kepala departemen dan pemimpin unit yang ada di ITS, dan saat ini juga sedang disiapkan surat yang akan diedarkan untuk setiap unit yang ada di ITS," kata Agnes, dalam siaran persnya, Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.
Ia mengakui jika selama ini penggunaan air minum kemasan plastik masih banyak di lingkungan ITS, terlebih lagi pada Februari lalu ITS juga telah meluncurkan produk air mineral kemasan botol plastik dengan merek ITS Mine. Sungguh hal yang sangat dilematis menurutnya, karena produk ini juga salah satu program bisnis,
Namun di sisi lain juga untuk menjaga lingkungan harus dikurangi peredarannya. "Kebetulan saat ini sudah ada surat edaran instruksi dari menteri, jujur saya malah senang karena dengan ini (Instruksi Menristekdikti) dilema antara bisnis dan kelestarian lingkungan dapat terpecahkan," ujarnya.
Dosen Departemen Statistika ini mengungkapkan, sebagai solusi dari persoalan tersebut, telah didiskusikan oleh para pimpinan ITS dan menghasilkan solusi yakni peredaran air minum di lingkungan ITS dimaksimalkan dalam bentuk galon. Selama ini pun sebenarnya seluruh unit di ITS sudah diwajibkan untuk menggunakan galon ITS Mine untuk persediaan kantor meskipun belum maksimal.
"Sebelumnya di setiap unit sudah ada galon, tetapi masih menyediakan juga yang dalam kemasan botol plastik," ungkapnya.
Selain itu, ITS juga akan berusaha agar setiap sivitas akademikanya untuk menggunakan tumbler juga agar bisa dibawa kemana-mana. Untuk persoalan tumbler, setiap mahasiswa baru tahun 2018 sudah memilikinya karena tahun lalu ketika penerimaan mahasiswa baru sudah diberi tumbler satu persatu.
"Kemudian, bersama dengan gerakan untuk membawa tumbler ini, ITS juga kebetulan sudah memiliki tempat untuk isi ulang air siap minum di setiap departemen. Oleh karena itu, untuk mengisi tumbler ketika habis diminum menjadi lebih mudah," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News