"Karena negara membutuhkan anak bangsa yang kritis dalam melakukan segala hal, sehingga dapat selalu menghadapi tantangan baru yang selalu ada dan dapat bermanfaat untuk menjadikan bangsa dan negara lebih baik lagi," ujar Mentan Syahrul, dikutip keterangan tertulis, Sabtu, 2 Mei 2020.
Dalam konsep pertanian, terdapat golongan edukasi petani berdasarkan usia atau Long Live Education for Farmers yang terbagi dalam tiga golongan. Pada golongan satu, terdapat pendidikan formal SMK, Politeknik, Perguruan tinggi pertanian, penumbuhan wirausahawan muda pertanian, serta pemberian stimulan modal bagi wirausahawan muda pertanian.
Pelatihan usaha pertanian melalui penumbuhan petani milenial pada golongan dua. Lalu akses modal dan input pertanian melalui kelompok tani dan pelatihan dan penyuluhan pertanian melalui pemberdayaan BPP Kostratani, pada golongan dua dan golongan tiga.
Selaras dengan hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) yang merupakan institusi pendidikan vokasi dibawah binaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan.
Polbangtan dan PEPI berupaya untuk dapat meregenerasi tenaga terampil di bidang pertanian yang punya semangat wirausaha, serta menghasilkan SDM pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing.
Pandemi covid-19 yang sedang melanda saat ini tidak menghalangi para siswa untuk tetap mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran di Polbangtan tetap harus berjalan dengan tetap memperhatikan ketetapan pemerintah dalam mencegah penyebaran covid-19,.
Senada dengan Mentan, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyami pun menegaskan bahwa pendidikan tetap bisa berjalan meskipun kita sedang mengalami pandemi covid-19 dengan sistem pembelajaran jarak jauh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News