Sekretaris Universitas Hasanuddin H. Nasaruddin Salam menerangkan ada 54 peserta yang mengikuti ujian seleksi kompetensi bidang (SKB) pada Senin, 13 April 2020. Sejatinya, proses ini dijadwalkan berlangung 20 Maret 2020, namun ditunda akibat wabah covid-19.
"Sehingga kita baru melaksanakan saat ini dengan metode daring. Jadi, para peserta mengikuti ujian dari rumah masing-masing, tanpa perlu hadir di kampus," kata Nasaruddin melalui siaran pers, Selasa, 14 April 2020.
Ia menerangkan, proses ini diawali seleksi administrasi pada 18 Februari 2020. Selanjutnya, tes seleksi kompetensi dasar (SKD) yang berlangsung pada 16 Maret 2020.
Baca: Pandemi Covid-19, UIN Jakarta Gelar Sumpah Dokter Daring
Nasaruddin menjelaskan dalam melaksanakan SKB kali ini, peserta diwajibkan menggunakan aplikasi konferensi video Zoom. Panitia seleksi di Unhas menjadi host, dan melakukan langkah-langkah untuk proses ujian. Meskipun berlangsung jarak jauh, kata dia, panitia memastikan ujian berlangsung sesuai standar.
Sebelum memulai ujian, panitia meminta peserta menunjukkan kartu peserta dan kartu pengenal mereka melalui layar komputer, lalu diperiksa. Setelahnya, peserta diminta menunjukkan suasana sekeliling.
"Untuk memastikan ia tidak memperoleh bantuan dari orang lain," ungkapnya.
Panitia kemudian membagikan soal melalui layar monitor, tampilan dirancang sedemikian rupa sehingga berlangsung selayaknya ujian biasa. Ujian hari pertama berlangsung dalam dua sesi, yaitu pagi dan siang.
Kemudian, peserta mengikuti ujian micro teaching atau praktik mengajar. Wawancara berlangsung pada 14-15 April 2020. Tahapan ini juga diadakan secara daring, masing-masing penguji dan peserta berada pada tempat masing-masing.
Penguji micro-teaching dari bagian kepegawaian Unhas. Selain itu, dari lembaga penjaminan mutu dan pengembangan pendidikan, serta dari program studi yang menjadi tujuan peserta.
"Kita telah mempersiapkan metodenya juga sepenuhnya secara daring. Begitu juga dengan seleksi wawancara nantinya," ujarnya.
Tahun ini, Unhas rencananya akan menerima sebanyak 20 orang dosen tetap non-PNS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News