Mendikbud Nadiem Makarim. Foto: Tangkapan Layar, Konfrensi Video Kemendikbud RI.
Mendikbud Nadiem Makarim. Foto: Tangkapan Layar, Konfrensi Video Kemendikbud RI.

Kemendikbud Kaji Model Pembelajaran Ideal Saat Pandemi

Ilham Pratama Putra • 15 April 2020 18:53
Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sempat meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyusun kurikulum khusus untuk diberlakukan di masa darurat covid-19.  Usulan tersebut direspons positif Mendikbud, Nadiem Makarim, meski menurutnya masih banyak cara lain yang lebih efektif dan efisien dalam mendukung kelancaran belajar jarak jauh selama pandemi covid-19
 
"Jawaban saya simple. Itu sedang kami kaji. Tapi mengubah kurikulum itu tidak mudah," kata Mendikbud, Nadiem Makarim dalam Konferensi Video, Rabu 15 April 2020.
 
Baca juga:  KPAI Minta Kemendikbud Buat Kurikulum Darurat Korona

Nadiem menyebut, penyebaran virus korona yang cepat membuat pihaknya terus memikirkan bagaimana membentuk metode pembelajaran yang ideal. Nadiem berkomitmen metode pendidikan akan disesuaikan secepat mungkin.
 
"Kita harus lakukan yang bisa dirasakan secepat mungkin dan bisa jadi tidak harus lewat kurikulum," ujar Nadiem.
 
Saat ini, misalnya sudah ada "Belajar dari Rumah" yang disiarkan melalui TVRI. Menurutnya hal itu merupakan salah satu bentuk respons cepat dari Kemendikbud.
 
"Bisa tersalur ke masyarakat dengan cepat. Tidak ada yang lebih cepat dari pada TV. Bukan kita menutup kemungkinan buat kurikulum covid-19, tapi kita buat yang lebih cepat," jelasnya.
 
Baca juga:  Gaji Honorer dari Dana BOS Tak Perlu Syarat NUPTK
 
Mantan Bos Gojek ini mengaku, siaran di TVRI sudah sangat membantu siswa. Banyak pesan dalam siaran yang mampu meningkatkan wawasan siswa.
 
"TVRI ada berbagai macam topik yang mengedukasi masyarakat. Dari sini sudah ditemukan tidak memberatkan guru dan siswa yang terkendala internet dan sebagainya," ujar Nadiem.
 
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) diminta membuat kurikulum khusus di masa darurat virus korona atau (covid-19). Sebab, di sejumlah daerah, sebagian sekolah masih memaksakan siswa menuntaskan kurikulum yang ada.
 
"Mana materi yang penting, guru akan berkosentarasi pada materi itu saja. Maka itu perlu kurikulum darurat covid-19 pada situasi seperti ini," kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti dalam Konferensi Video, Senin 13 April 2020.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan