Perguruan tinggi mesti mengambil peran. Perguruan tinggi harus menjadi lokomotif hadirnya Sumber Daya Manusia (SDM) unggul menyongsong Indonesia maju.
Fondasi itu kini tengah di bangun Universitas Pelita Harapan (UPH). Pengembangan SDM di UPH bahkan memiliki visi menunjang daya saing bangsa Indonesia di kancah internasional.
Hal itu dibuktikan lewat pembentukan mahasiswanya secara akademik. Tak tanggung-tanggung, pada 2023, UPH sudah mengirimkan 15 mahasiswanya untuk studi di luar negeri melalui beasiswa Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA).
Belasan mahasiswa itu berasal dari sembilan Program Studi UPH Kampus Karawaci dan Medan. Sebanyak 15 mahasiswa tersebut akan berangkat tahun ini untuk menjalani pengalaman kuliah selama satu semester atau setara dengan 20 SKS.
Beasiswa ini akan mengembangkan kompetisi, pengetahuan, dan memberikan pengalaman internasional kepada mahasiswa melalui studi di perguruan tinggi ternama di luar negeri. Beasiswa IISMA mencakup biaya pendaftaran, kuliah, tempat tinggal, tunjangan biaya hidup, tiket pesawat, dan visa.
.jpeg)
Mahasiswa UPH lolos beasiswa IISMA. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Melepas mahasiswa, Manajer Global Partnerships & International Office (GPIO) UPH, Giovani Prayitno, berharap seluruh mahasiswa dapat mengambil pengalaman sebanyak mungkin selama studi di luar negeri.
"Kami berharap kalian semua siap untuk belajar dan memberikan yang terbaik ketika menjalani studi di luar negeri. Tidak hanya itu, kalian juga dapat memperkenalkan Indonesia kepada komunitas internasional," kata Giovani melalui keterangannya, dikutip Senin, 3 Juli 2023.
Bukti UPH menjadi kantong SDM berdaya saing global tak sampai di situ. Hasil nyata SDM mahasiswa UPH bakal memiliki daya saing global juga tampak pada kompetisi Philip C. Jessup International Law Moot Court Competition (Philip C. Jessup ILMCC) 2023.
Fakultas Hukum UPH berhasil keluar sebagai pemenang dalam kompetisi tersebut. Berkat kemenangan ini, tim FH UPH mewakili Indonesia di Washington D.C, Amerika Serikat untuk bersaing dengan negara-negara lain di putaran internasional.
Philip C. Jessup ILMCC merupakan kompetisi debat internasional tertua dan terbesar di dunia. Lebih dari 700 universitas dari sekitar 100 negara berpartisipasi di tingkat internasional.
"Kami sangat bersyukur dapat memenangkan kompetisi untuk tahun kedua secara berturut-turut dan ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah UPH," kata anggota Tim ILMCC UPH, Andrew Daniel.
Komitmen Menghadirkan SDM Berdaya Saing Global
Komitmen itu semakin diperkuat dengan hadirnya guru besar di UPH. UPH kini memiliki banyak guru besar di berbagai bidang studi.Terbaru, Wakil Dekan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH), Allen Widysanto, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi. Allen menjadi profesor pertama bidang pulmonologi di Indonesia yang berasal dari universitas swasta.
Lahirnya seorang profesor di FK dari universitas swasta tergolong langka. Keberadaan Allen di UPH sudah jelas akan mampu meningkatkan kualitas dan kredibilitas FK UPH.
Tak cuma Allen, pada akhir Juni 2023, UPH kembali mengukuhkan guru besar akuntansi Golrida Karyawati. Golrida menjadi guru besar pertama bidang akuntansi yang dimiliki UPH.
Rektor UPH, Jonathan L Parapak, menyebut pengukuhan Golrida menjadi bagian penting bagi pendidikan akuntansi. Ia menyebut kebutuhan guru besar akuntansi akan menjadi bagian penting bagi pendidikan akuntansi.
"Profesor di bidang akuntansi ini kita harapkan bisa memicu kita menghadirkan pendidikan yang melihat ke depan. Saat ini zaman berubah, maka sistem belajar akuntansi juga berubah dan menatap ke depan. Jadi kita perlu seorang ahli yang bisa mentransformasi akuntansi," tutr dia di UPH, Karawaci, Rabu, 28 Juni 2023.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
SDM Berdaya Saing Mesti Dikebut
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengatakan persiapan menuju Indonesia Emas mesti dikebut. Pasalnya, tahun 2045 semakin mendekat."Terlebih tantangannya kita harus melewati masa sulit setelah pandemi ini. Jadi banyak hal yang harus kita lakukan untuk meningkatkan daya saing secara global," kata dia.
Salah satu poin yang ia sorot adalah peran dunia pendidikan. Menurutnya bidang pendidikan menjadi hal yang utama untuk diperkuat.
"Pendidikan ini juga dilanjutkan dengan pelatihan untuk membuka peluang pembelajaran berkelanjutan," ujar Rerie, sapaan karib Lestari Moerdijat.
| Baca juga: UPH Berinovasi Hadirkan Solusi bagi Negeri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News