Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Anindito Aditomo (Nino) saat memberikan kuliah tamu di Goethe Universität, Jerman. DOK IG @ninoaditomo
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Anindito Aditomo (Nino) saat memberikan kuliah tamu di Goethe Universität, Jerman. DOK IG @ninoaditomo

Gaung Merdeka Belajar Sampai hingga ke Goethe Universität Jerman

Renatha Swasty • 02 November 2023 15:43
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus menggaungkan keberhasilan Merdeka Belajar di Indonesia kepada dunia. Salah satunya yang dilakukan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Anindito Aditomo (Nino).
 
Nino memberikan kuliah tamu untuk mahasiswa S1, S2, dan S3 serta beberapa dosen di Goethe Universität, Jerman dalam Südostasienwissenschaften (Studi Asia Tenggara). Ini kampus tempat kerja Nino sebelum bergabung dengan Kemendikbudristek.
 
"Dalam kuliah kemarin saya berbagi tentang teori perubahan yang melandasi Merdeka Belajar. Saya sampaikan bahwa Merdeka Belajar adalah penerjemahan baru dari standards-based education yang mulai diterapkan di Indonesia setelah UU Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003," beber Nino dalam postingan di akun Instagram pribadinya @ninoaditomo dikutip Kamis, 2 November 2023.

Dia selalu senang memberikan kuliah tamu. Nino menjadi punya kesempatan mengenakan 'topi akademik' dan berdiskusi dengan akademisi lain. Apalagi, ketika peserta kuliah kemarin antusias bertanya dan memberi tanggapan sampai melampaui waktu yang disediakan.
 
"Transformasi pendidikan yang dilakukan Indonesia memang banyak menarik perhatian pengamat dan pengambil kebijakan pendidikan negara lain. Hal ini semakin terasa setelah Mas Menteri @nadiemmakarim diundang berbagi tentang Merdeka Belajar di New York pada acara Transforming Education Summit-nya PBB tahun lalu," tulis Nino.
 
Dia mengatakan sistem pendidikan tergolong lebih sulit ditransformasi dibandingkan dengan institusi sosial lain. Nino menyebut tidak banyak upaya transformasi sistem pendidikan yang berhasil.
 
Nino memaparkan dalam literatur akademik, ada istilah reform fatigue yang menggambarkan seringnya pengambil kebijakan pendidikan berupaya melakukan perubahan sistem, namun tidak sepenuhnya berhasil. Tapi, bukan berarti hal itu tidak bisa dilakukan.
 
"Ada juga contoh-contoh reformasi sistem pendidikan yang berhasil, seperti di beberapa negara bagian Amerika dan Kanada. Salah satu kuncinya adalah keberlanjutan, yang mensyaratkan pemahaman dan gotong royong antar berbagai pemangku kepentingan," papar Nino.
 
Dia mengucapkan terima kasih kepada Prof. Arndt Graf dan Dr. Patrick Keilbart yang sudah memberinya kesempatan berbagi. Nino menyebut keduanya merupakan Indonesianis alias pakar tentang Indonesia.
 
"Pak Patrick relatif baru menyelesaikan doktoralnya tentang pencak silat. Untuk penelitiannya, dia belajar Merpati Putih dan silat keraton Surakarta," ungkap Nino.
 
Baca juga:  Transformasi Pendidikan Butuh Waktu dan Sinergi Banyak Pihak

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan