Ilustrasi PPDB. MI/Andri Wijayanto
Ilustrasi PPDB. MI/Andri Wijayanto

JPPI Ungkap 10 Kecurangan Terbanyak dalam PPDB 2024

Ilham Pratama Putra • 23 Juli 2024 19:08
Jakarta: Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyebut terdapat banyak kecurangan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024. Sehingga, banyak melukai siswa hingga orang tua.
 
"Sistem PPDB yang belum berkeadilan bagi semua dan juga proses yang diwarnai dengan banyak kecurangan membuahkan kekecewaaan dan melukai hak dasar anak untuk mendapatkan pendidikan," kata Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji dalam keterangan tertulis, Selasa, 23 Juli 2024. 
 
Ubaid menuturkan akibat sistem PPDB yang belum berkeadilan, terjadi rebutan bangku sekolah yang tidak adil. Sehingga, hal itu memicu kecurangan merata di semua daerah.

Berdasarkan pemantauan JPPI, modus-modus kecurangan saat PPDB sangat banyak ragamnya. Apabila disederhanakan, ada 10 jenis kecurangan terbanyak di PPDB 2024.

10 jenis kecurangan terbanyak di PPDB 2024

  1. Cuci Rapor
  2. Sertifikat Palsu
  3. Jual Beli Kursi dan Suap
  4. Permainan Kuota Bangku
  5. Manipulasi Kartu Keluarga (KK)
  6. Siswa Titipan
  7. Pungutan Liar di PPDB
  8. Penerima KIP-K Tidak Lulus
  9. Sistem Online tapi Tertutup
  10. Otak-atik Titik Zonasi
Ubaid menuturkan dri data di atas, lima kecurangan terbesar yang terjadi di tahun ini adalah cuci rapor (19 persen), sertifikat palsu (16 persen), jual beli kursi (15 persen), permainan kuota bangku yang tersedia (11 persen), dan manipulasi KK (10 persen). Ubaid menyebut cuci rapor dan pemalsusan sertifikat merupakan modus lama yang semakin marak tahun ini.
 
Kasus cuci rapor khusus terjadi di jalur prestasi. Sedangkan, Manipulasi KK, hanya terjadi di jalur zonasi. Sementara itu, kasus jual beli kursi yang diwarnai dengan suap dan permainan kuota bangku terjadi di semua jalur, seperti prestasi, zonasi, dan afirmasi.
 
“Memang, sebagian anak-anak yang tidak lulus PPDB ini, ada yang berhasil melanjutkan pendidikan di sekolah swasta hingga lulus tuntas. Tapi, pada sisi lain, ternyata masih ada jutaan anak Indonesia yang harus gigit jari dan menelan pil pahit karena tidak bisa sekolah,” ujar Ubaid.
 
Baca juga: 51 Siswanya Mark Up Nilai Demi Masuk SMA Negeri, Ini Penjelasan Kepsek SMPN 19 Depok

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan