"Gimana sih perilaku kita di sosmed misalnya? Itu kan anak-anak ketika orang dewasanya kayak gini, bahasanya bully-bully itu mereka ngerekam loh," kata Iwan ditemui di kantor Bupati Pangkajene, Sulawesi Selatan, Selasa, 20 Februari 2024.
Iwan menyebut sosial media sering kali tak dianggap sebagai ruang publik. Padahal, bisa saja anak melihat perundungan melalui komentar-komentar orang di internet.
"Dan itu menjadi sebuah kontribusi terhadap input yang dalam kepala mereka. Mungkin triggernya, bisa macam-macam ya, tapi triggernya muncul, emosinya keluar, nah yang tadi input masuk itu jadi rekaman mereka untuk mereka keluarkan pada temennya," tutur dia.
Kasus perundungan kembali terjadi di satuan pendidikan. Kali ini terjadi di SMA Binus School International Serpong.
Seorang siswa dipukul dan dikeroyok sekelompok anggota geng sekolah. Perundungan itu terjadi disebut sebagai kaderisasi untuk masuk geng.
Baca juga: Sekolah Diingatkan Tak Sembunyikan Kasus Perundungan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News