Pemenang Kategori Resensi Pelajar kelas XI SMA Krida Nusantara Bandung Daniel Christian Damanik dengan judul resensi Film Bali: Beats of Paradise Bukan Tentang Bali.  Foto: Medcom.id/Muhammad Syahrul Ramadhan
Pemenang Kategori Resensi Pelajar kelas XI SMA Krida Nusantara Bandung Daniel Christian Damanik dengan judul resensi Film Bali: Beats of Paradise Bukan Tentang Bali. Foto: Medcom.id/Muhammad Syahrul Ramadhan

Para 'Pengkritik Film' Diganjar Penghargaan

Muhammad Syahrul Ramadhan • 05 Desember 2019 12:18

Jakarta:  Pusat Pengembangan (Pusbang) Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  (Kemendikbud) menggelar penghargaan Lomba Kritik Film 2019. Ada tiga kategori dalam lomba tahun ini, yakni Resensi, Artikel dan Kritik Perfilman.
 
Ketua Pokja Kritik Film Wina Armada Sukardi menyebut, ajang ini merupakan sinyal positif bagi industri film, karena membangun budaya kritik yang sangat dibutuhkan dunia perfilman Indonesia."Kalau kritik film menjadi budaya, percaya industri tidak hanya untung secara ekonomis tetapi dapat juga membangun budaya, apresiasi terhadap film-film yang baik, nanti tercipta keseimbangan kepentingan bisnis dan kepentingan ekonomis," Kata Wina dalam sambutannya di studio TVRI, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2019.
 
Pria yang akrab disapa Win ini menyebut, total naskah yang diterima Tim Juri sebanyak 157 naskah.  Dengan rincian 31 naskah resensi, 37 naskah artikel, 47 naskah kritik, dan melalui proses seleksi.

Meski jumlahnya sama dengan tahun lalu, ia menilai kualitas naskah sudah meningkat.  "2019 ada kemajuan yang signifikan, dewan juri lebih sulit menentukan siapa pemenang. Ini menunjukan yang kami lakukan, pusbang film telah benar, pada jalurnya. Karena itu kami anggap pelatihan, lomba-lomba semacam ini investasi. Investasi budaya yang panjang, untuk itu negara perlu hadir negara perlu hadir," paparnya.
 
Proses seleksi melibatkan Tim Juri yang terdiri dari tim penilai dari Pusbangfilm bersama kalangan aktris, jurnalis, pengamat film penulis, produser, kritikus film, dan budayawan telah memilih masing-masing lima nomine dari tiga kategori.
 
Aspek penilaian juri dalam ajang ini meliputi aspek kebahasaan naskah, pemahaman terhadap tema dan cerita film, akurasi data film, ketepatan pemilihan tema, inspiratif, ketajaman argumentasi, kelengkapan data dan analisis terhadap sinematik.  Kemudian originalitas, pemahaman terhadap bahasa film, simbol film dan sejarah film, serta apresiasi terhadap film.
 
?Lomba ini diadakan sebagai salah satu upaya tumbuh kembangnya perfilman Indonesia baik secara kuantitas maupun kualitas. Hal ini terjadi lantaran perkembangan perfilman Indonesia semakin hari semakin pesat dengan tingginya minat menonton film Indonesia dari masyarakat, yang disertai dengan munculnya genre film yang semakin kreatif, variatif dan inovatif.
 
Untuk kategori Resensi, merupakan kategori baru yang dimasukkan ke dalam Lomba Kritik Film 2019. Kategori ini dikhususkan untuk pelajar.  Untuk pemenang lomba Resensi Film diraih oleh pelajar kelas XI SMA Krida Nusantara, Bandung Daniel Christian Damanik dengan judul resensi Film Bali: Beats of Paradise Bukan Tentang Bali?. Daniel berhasil menyisihkan empat nomine lainnya, yakni Gladiz Izza Olyvia dengan judul Antan Manten: Keikhlasan Mantan Batal Manten, Alif Rizqi Firdaus dengan judul Tak Ada yang Paling Bernilai Selain Keluarga.
 
Tasya Nabila dengan judul Asal Kau Bahagia: Reinkarnasi Cerita FTV di Layar Perak, Marshal Bhakti dengan judul Orang Kaya Baru: Film Udik yang Unik.  Untuk pemenang kategori Artikel diraih Dwiki Aprinaldi dengan judul Sesudah Angan-Angan Nasionalistis, Kemudian Apa?. 
 
Naskah tersebut terpilih dari empat nominasi lainnya, yakni Sugeng Satya Dharma Film Indonesia dalam Tiga Orde Kekuasaan. Andi Baso Jaya Ikhtiar Menggenjot Produksi Film untuk Anak-Anak. Dwiki Aprinaldi Melihat Film Korea Selatan Bekerja, Galih Pangestu Memikirkan Seksualitas Alternatif Melalui Kucumbu Tubuh Indahku.
 
Pemenang kategori Kritik didapatkan oleh Hardo Sukoyo dengan judul Menguak Tabir Cinta Terlarang (Film Ave Maryam). Hardo berhasil menyisihkan nominasi lainnya, Isma Savitri Diponegoro Dalam Senyap, Ade Irwansyah Ada Apa Dengan Ahok dan Hanum, Raden Mas Widhihasmoro Risang Suryo Hapsoro Film Bumi Manusia yang Mengecewakan (Review Mendalam 7 Divisi Produksi) dan M. Aditya Pratama Keluarga Cemara 2019: Rasa Duka dan Transformasi yang Menyelimuti.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan