“Saat ini kita menghadapi tantangan yang luar biasa besar dan pemerintah, Pak Prabowo melalui Asta Cita menekankan betapa pertanian ini menjadi garda terdepan,” ujar Luhur menyikapi pentingnya Fateta ketimbang berubah menjadi sekolah teknik di sela Diskusi Akademik di IPB Convention Centre melalui keterangan tertulis, Selasa, 10 Juni 2025.
Luhur mengatakan pertanian akan menjadi garda terdepan seperti arahan Presiden Prabowo Subianto. Tantangan yang dihadapi luar biasa besar dan tidak bisa dijawab oleh satu pihak saja.
"Dibutuhkan kolaborasi seluruh elemen: pemerintah, akademisi, alumni, industri untuk menciptakan solusi yang konkret dan berkelanjutan,” tegas Luhur.
Presiden International Union of Food Science and Technology, Aman Wirakartakusumah, menekankan peran krusial Fateta dalam pembangunan pertanian nasional yang berdaulat, berkelanjutan, dan berkeadilan. Menurutnya, Fateta sejak awal dirancang sebagai hibrida keilmuan antara teknik, ilmu alam, manajemen, dan teknologi—yang seluruhnya menjadi tulang punggung sistem pertanian modern dari hulu ke hilir.
Baca juga: Tokoh Akademik Tak Setuju Wacana Transformasi Fateta IPB Jadi Sekolah Teknik |
Aman mengatakan alumni IPB sudah mendunia, salah satunya Prof. Dr. Ir. Florentinus Gregorius Winarno yang sempat menjadi President Codex Alimentarius Commission (CAC). Ini adalah sebuah badan yang menetapkan standar mutu pangan di bawah FAO dan berkedudukan di Roma, Italia, selama dua periode di tahun 1991-1995.
Nama besar Fateta ini cenderung dikerdilkan bila bertransformasi menjadi sekolah teknik. “Tanpa teknologi, kita kehilangan jiwa pembangunan pangan. Dari pengelolaan lahan, air, pupuk, hingga pascapanen dan industri pengolahan, semuanya membutuhkan pendekatan berbasis sains dan teknologi,” ujar Guru Besar IPB itu.
Dia menyebut Fateta IPB memiliki peran strategis dalam mendukung sistem pangan nasional. Termasuk, aspek kesehatan manusia, energi terbarukan, dan ketahanan lingkungan.
“IPB mencakup seluruh mata rantai pertanian, dan Fateta adalah kunci penghela inovasinya,” tegas dia.
Aman mendorong kolaborasi antara teknologi pertanian dan teknologi pertahanan sebagaimana termuat dalam Asta Cita Prabowo. “Pembangunan ke depan harus dipandu oleh teknologi. Ini bukan hanya tentang pangan, tapi tentang masa depan bangsa,” ujar dia.
Sebelumnya, Dekan Fateta IPB, Slamet Budijanto, mengusulkan perubahan Fateta menjadi sekolah teknik pada Rektor IPB Arif Satria. Melalui diskusi ini, alumni bergembira sebab stakeholders Fateta bisa memberi masukan, tak serta merta hanya keputusan Dekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News