Salah satunya, Prof Florentinus Gregorius Winarno yang dikenal sebagai Bapak Pangan Indonesia. Dia juga tokoh kunci di balik pengakuan internasional terhadap sistem keamanan pangan nasional.
“Fateta bukan sekadar tempat saya menuntut ilmu, tapi juga menjadi ruang pembentukan karakter dan dedikasi terhadap dunia pangan,” ujar Winarno di sela forum akademik di IPB International Convention Centre, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 10 Juni 2025.
Winarno mengungkapkan banyak inovasi dan pendekatan teknologi pangan yang ia kembangkan berawal dari riset-riset kecil saat masih menjadi mahasiswa di IPB. Kontribusi Winarno dalam organisasi dunia seperti Codex Alimentarius Commission dan FAO menjadi bukti lulusan Fateta mampu bersaing di panggung global.
“Saya ingin generasi muda kita tahu bahwa dari kampus ini, banyak hal besar bisa dimulai. Jadi, kita, Fateta itu sebagai almamater. Apa sih arti almamater? Almamater itu adalah mater ibu yang menyusui itu almamater. Jadi kita-kita ini dibesarkan disusui oleh almamater,” tutur dia.
Baca juga: Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Pangan Halal |
Selain Winarno, ada pula Prof. Aman Wirakartakusumah, Presiden International Union of Food Science and Technology. Kini, Fateta IPB menjadi role model nasional dalam mencetak sumber daya manusia unggul di bidang pangan dan pertanian yang berorientasi global.
Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (PPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menyebut pihaknya akan memperluas kerja sama strategis dengan seluruh Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) di Indonesia. Ini merupakan bentuk konkret dukungan terhadap Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
“Fateta memiliki rekam jejak kuat dalam inovasi dan pendidikan pertanian modern. Kami siap berkolaborasi, tidak hanya dengan IPB, tapi juga dengan Fateta di berbagai perguruan tinggi di Indonesia,” ujar Arsanti.
Ia mengatakan peningkatan kapasitas petani, kelembagaan, dan penggunaan alsintan modern akan menjadi fokus utama dalam kerja sama ini. Selain pendidikan, Kementan juga mendorong peran Fateta dalam hilirisasi teknologi, pengemasan alsintan, hingga penguatan politeknik pertanian.
“Ini bagian dari langkah besar kami untuk menjawab tantangan pangan ke depan sesuai visi Presiden Prabowo: Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id