Baju luar angkasa astronaut(airandspace.si.edu)
Baju luar angkasa astronaut(airandspace.si.edu)

Mengapa Baju Luar Angkasa Astronaut Berwarna Putih? Ini Alasan dan Fitur Canggih di Baliknya

Muhammad Syahrul Ramadhan • 30 Oktober 2024 16:31
Jakarta: Saat kita melihat gambar astronaut NASA melayang di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), satu hal yang hampir selalu konsisten adalah warna pakaian luar angkasa mereka, yaitu putih. Tak hanya NASA, badan antariksa China dan Rusia pun menggunakan warna putih untuk pakaian astronaut mereka yang bekerja di luar angkasa.
 
Tahukah Sobat Medcom warna putih ini ternyata tidak hanya soal estetika aja loh, tetapi memiliki peran besar dalam menjaga keselamatan dan kesehatan para astronaut saat bekerja di lingkungan ekstrem luar angkasa. Yuk, simak penjelasan lengkapnya.

Mengapa Harus Warna Putih?


Di Bumi, atmosfer memberikan perlindungan alami dari radiasi matahari yang berbahaya. Namun, astronaut yang berada di luar angkasa, terutama saat melakukan extravehicular activity (EVA) atau kegiatan di luar kendaraan seperti berjalan di luar angkasa, terpapar langsung pada radiasi matahari dan kondisi ekstrem luar angkasa. Inilah alasan utama mengapa warna pakaian mereka penting.
 
Dikutip dari laman yourweather, warna putih dipilih karena kemampuannya dalam memantulkan sebagian besar radiasi yang datang, terutama radiasi matahari. Bahan putih pada pakaian luar angkasa memantulkan radiasi dan panas matahari, menjauhkan energi berbahaya tersebut dari tubuh astronaut. 

Dengan demikian, warna putih melindungi astronaut dari bahaya kanker kulit dan luka bakar akibat radiasi, yang dapat terjadi bila mereka mengenakan pakaian berwarna gelap yang menyerap panas.
 
Selain itu, warna putih mempermudah anggota kru lain untuk melihat astronaut di luar angkasa, bahkan di kegelapan bayangan Bumi. Kontras warna putih dengan latar belakang ruang angkasa yang gelap sangat membantu dalam pemantauan keselamatan.
 
Baca juga: Astronaut Tiongkok Tunjukan Cara Minum di Stasiun Luar Angkasa?
 

Fitur dan Kecanggihan di Balik Pakaian Luar Angkasa


Pakaian luar angkasa, yang secara teknis dikenal sebagai Extravehicular Mobility Unit (EMU), bukan hanya sekadar pakaian biasa, tetapi hampir seperti pesawat luar angkasa pribadi yang dirancang untuk mempertahankan hidup. EMU dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang memungkinkan astronaut tetap hidup dan bekerja dengan aman di lingkungan ekstrem luar angkasa.
 
1. Pengendalian Suhu
Pakaian luar angkasa EMU dirancang untuk mengisolasi suhu ekstrem di luar angkasa dari tubuh manusia. Di luar angkasa, suhu bisa mencapai ratusan derajat Celcius di bawah sinar matahari dan turun drastis di bayangan. EMU memiliki lapisan reflektif yang memantulkan radiasi matahari serta sistem pendingin internal yang mengatur suhu tubuh astronaut.
 
2. Sistem Cadangan Oksigen
astronaut di luar angkasa membutuhkan pasokan oksigen yang stabil karena mereka berada di lingkungan vakum. Oleh karena itu, EMU dilengkapi dengan tangki cadangan oksigen yang dirancang untuk menjaga lingkungan dalam pakaian tetap optimal dan aman.
 
3. Sistem Hidrasi
Selama kegiatan di luar angkasa, tubuh astronaut harus tetap terhidrasi. Untuk itu, pakaian luar angkasa dilengkapi dengan serangkaian tabung yang membawa air minum kepada astronaut, sehingga mereka tetap terhidrasi tanpa harus membuka helm atau melepas pakaian.
 
4. Lapisan Pelindung
Pakaian luar angkasa memiliki berbagai lapisan pelindung untuk melindungi astronaut dari partikel mikrometeoroid yang dapat menimbulkan bahaya di luar angkasa. Lapisan-lapisan ini juga memberikan perlindungan dari tekanan ruang hampa yang ekstrem.
 
5. Desain Modular
EMU dirancang dengan modul yang bisa dipisah-pisahkan, seperti bagian kaki, helm visor, lengan, dan sarung tangan. Hal ini memudahkan dalam pemakaian serta penyesuaian ukuran yang lebih tepat bagi masing-masing astronaut. Dalam kondisi lengkap, pakaian ini memiliki berat sekitar 150 kilogram di Bumi, tetapi terasa ringan di luar angkasa karena kurangnya gravitasi.

Sejarah dan Perkembangan Warna Pakaian Luar Angkasa

Pada masa awal proyek luar angkasa, NASA menggunakan pakaian berwarna perak pada misi Mercury. Namun, para astronaut pada misi ini tidak pernah meninggalkan kendaraan luar angkasa, sehingga tidak memerlukan perlindungan radiasi langsung. Ketika misi eksplorasi mulai dilakukan di luar kendaraan, NASA beralih ke warna putih setelah menemukan bahwa warna ini memberikan perlindungan yang lebih baik dari radiasi luar angkasa.
 
Selain warna putih, astronaut juga menggunakan warna lain sesuai dengan kebutuhan situasi. Di dalam pesawat atau stasiun luar angkasa, mereka bisa mengenakan pakaian berwarna biru, sementara pakaian berwarna oranye digunakan saat merapat atau turun dari stasiun luar angkasa, untuk memudahkan tim penyelamat mengenali mereka ketika kembali ke Bumi.
 
Pemilihan warna putih pada pakaian luar angkasa bukan hanya soal estetika, tetapi terkait erat dengan keselamatan dan kesehatan astronaut. Pakaian putih ini memantulkan radiasi berbahaya, membuat astronaut terlihat jelas di lingkungan gelap luar angkasa, serta melindungi mereka dari berbagai risiko.
 
Dengan fitur canggih seperti pengendalian suhu, sistem cadangan oksigen, dan pelindung dari mikrometeoroid, pakaian luar angkasa benar-benar merupakan teknologi penting yang memungkinkan eksplorasi ruang angkasa. (Suchika Julian Putri)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RUL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan