Grand Final Olimpiade Madrasah Indonesia 2025. Foto: Kemenag
Grand Final Olimpiade Madrasah Indonesia 2025. Foto: Kemenag

OMI 2025, Sebanyak 204 Ribu Siswa Madrasah Berebut Gelar Juara

Citra Larasati • 11 November 2025 14:03
Jakarta:  Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Welcoming Dinner dalam rangka Grand Final Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 di Kantor Wali Kota Tangerang, Jalan Satria-Sudirman, Kota Tangerang, Banten. Acara tersebut menjadi penanda rangkaian ajang kompetisi sains dan teknologi tingkat nasional bagi siswa madrasah di bawah naungan Kemenag.
 
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag, Amien Suyitno, menjelaskan OMI bertujuan mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. “Tahun ini kami gabungkan menjadi Olimpiade Madrasah Indonesia. Tujuannya untuk mendukung program Asta Cita Presiden, khususnya cita keempat, yaitu menciptakan SDM unggul yang terintegrasi,” ujar Amin dalam siaran persnya, dikutip Selasa, 11 November 2025.
 
Menurut Amien, lebih dari 204.000 siswa madrasah dari seluruh Indonesia mengikuti seleksi OMI tahun ini. Dari jumlah tersebut, hanya 484 peserta terbaik yang berhasil lolos ke babak final.

“Ini menunjukkan bahwa madrasah memiliki potensi besar. Anak-anak madrasah kini tidak hanya belajar kajian keislaman, tapi juga melakukan riset empiris, bahkan sampai menemukan inovasi untuk kesehatan dan teknologi,” ujar Amien.
 
OMI 2025 menjadi ajang perdana yang digelar di Kota Tangerang, Banten. Kompetisi ini mengusung tema “Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains untuk Generasi Indonesia Maju yang Berdaya Saing Global”.
 
Kegiatan yang berlangsung hingga 14 November 2025 ini diikuti peserta dari seluruh provinsi di Indonesia, mulai dari tingkat madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, hingga aliyah.
 
OMI diharapkan menjadi wadah bagi siswa madrasah untuk menampilkan riset dan inovasi mereka di bidang sains dan teknologi, sekaligus memperkuat semangat kolaborasi lintas disiplin ilmu.
 
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menegaskan bahwa pendidikan di madrasah kini tidak hanya berfokus pada ilmu keagamaan seperti fikih, tauhid, tarikh Islam, dan adab. Madrasah telah berkembang menjadi lembaga pendidikan yang juga menekankan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk astronomi.
 
“Madrasah hari ini tidak melulu hanya mempelajari pelajaran fikih, tarikh Islam, tauhid, adab, dan sebagainya. Tapi juga sudah mempelajari teknologi,” ujar Romo Syafi’i.
 
Ia mengungkapkan, teknologi merupakan bagian dari ajaran Islam yang mencakup bidang kedokteran, pertanian, kelautan, hingga astronomi.
 
“Kita ingin meredefinisi kembali pengajaran Islam agar tidak sebatas pengetahuan untuk ibadah mahdah, tapi juga untuk menjalani kehidupan di semua lini, termasuk bidang teknologi,” tambahnya.
 
Romo Syafi’i juga menyampaikan, perkembangan madrasah kini sudah menunjukkan hasil yang membanggakan. Salah satunya terlihat dari capaian Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong, Banten, yang dinobatkan sebagai sekolah lanjutan tingkat atas terbaik di Indonesia.
 
“Yang terbaik atau peringkat tertinggi di republik ini adalah madrasah, yaitu MAN Insan Cendekia Serpong. Di bawahnya baru sekolah-sekolah lain,” tuturnya.
 
Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengaku bangga atas kemajuan pendidikan madrasah di Indonesia. Ia menilai, pengakuan terhadap pendidikan keagamaan kini semakin luas di tengah masyarakat.
 
“Sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI, saya bahagia karena diskusi panjang kami di DPR mulai menunjukkan hasil. Pengakuan terhadap pendidikan agama kini datang dari berbagai pihak,” ujar Marwan.
 
Ia mengungkapkan, pendidikan madrasah memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa, terutama dalam menanamkan semangat cinta tanah air dan nilai-nilai keagamaan.
 
“Pelaku perjuangan kemerdekaan banyak berasal dari kalangan santri dan siswa pendidikan agama. Itu bukti bahwa madrasah dan pesantren berperan besar dalam sejarah bangsa,” katanya. Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Banten Andra Soni, Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim, Wali Kota Tangerang Sachrudin beserta Wakil Wali Kota Maryono Hasan, para pejabat eselon I dan II Kemenag, serta pendamping peserta OMI dari berbagai Kemenag kabupaten/kota se-Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan