"Diperlukan suatu metode pembelajaran yang baru, we will transform our educational methodology, enggak bisa lagi memorizing tapi harus membuat anak-anak kita di semua ini itu punya critical thinking," kata Satryo di Graha Utama gedung A, Kompleks Kemendikbudristek, Senin, 21 Oktober 2024.
Perubahan metode itu diperlukan untuk mempersiapkan generasi muda di masa depan. Utamanya, dalam menghadapi dunia kerja.
Pihaknya juga akan menerapkan pemberdayaan institusi pendidikan tinggi agar mendapat ruang untuk berkembang. "Kita beri mereka keluasan berkembang dan kita tahu juga setiap perguruan tinggi mempunyai keunikannya masing-masing itu kunci dari keberhasilan perguruan tinggi," tutur dia.
Satryo menyebut akan melanjutkan yang telah dikerjakan mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim. Ia mengatakan belum ada perubahan yang akan dilakukan.
"Saya akan melaksanakan yang telah digariskan oleh Pak Nadiem Makarim kemudian tidak ada perubahan," ungkap Dirjen Dikti periode 1999-2007 itu.
Dia menyebut bakal melanjutkan yang telah dikerjakan Nadiem agar tak ada stagnasi dalam berlangsungnya dunia pendidikan tinggi. Satryo menekankan pendidikan harus terus berjalan.
"Perbaiki mana yang harus perbaiki, perbaikan sambil jalan karena pendidikan itu proses yang berjalan," tutur dia.
Baca juga: Mendiktisaintek: Tidak Ada Anak yang Tidak Bisa Belajar, Negara Akan Bantu |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News