"Untuk komunitas tutur, kita menarget 1.491 komunitas atau pegiat bahasa dan ini adalah pelibatan intensif bagi maestro dan pegiat bahasa," kata Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam Peluncuran Merdeka Belajar eps 17: Revitalisasi Bahasa Daerah, Selasa, 22 Februari 2022.
Nantinya, komunitas juga akan dilibatkan menyusun model pembelajaran bahasa setiap daerah. Termasuk, pengayaan materi bahasa daerah dalam kurikulum dan perumusan muatan lokal kebahasaan dan kesastraan.
"Kami juga menyasar, 30 ribu guru, 17.955 kepala sekolah, dan 1.175 pengawas dalam program ini. Tujuannya, guru bisa fleksibel, inovatif, kreatif dan menyenangkan dalam memberikan pembelajaran yang berpusat pada siswa," tutur dia.
Semenara itu, pihaknya menyasar lebih dari 1,5 juta siswa di 15 ribu sekolah sebagai target program. Nadiem berharap siswa dapat memilih materi sesuai dengan minat agar mereka bangga menggunakan bahasa daerah.
"Dengan begitu siswa menjadi bangga dengan bahasa daerahnya dan menggunakannya yang secara tidak langsung melindungi bahasa daerah," kata Nadiem.
Nadiem menuturkan prisnip dasar revitalisasi bahasa daerah bukan hanya memproteksi bahasa daerah. Melainkan turut menanam inovasi terhadap bahasa daerah tersebut.
"Kita harus adaptif dengan situasi lingkungan dan masyarakat, fokus pada regenerasi dengan pada penutur muda di tingkat sekolah dasar dan menenagah. Dan penggunaan bahasa daerah ini nantinya juga dapat menjadi simbol kreatifitas dan kemerdekaan," tutur Nadiem.
Baca: Kemendikbudristek Rancang 3 Model Revitalisasi Bahasa Daerah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News