Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah. Foto: YouTube
Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah. Foto: YouTube

Rektor ITB Tegaskan SBM ITB Sejajar dengan Fakultas Lain

Ilham Pratama Putra • 25 Maret 2022 14:14
Jakarta: Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Reini Wirahadikusumah menegaskan, jika Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB sejajar dengan fakultas lain di ITB. Hal itu ia tegaskan atas polemik swakelola SBM ITB saat ini.
 
Karena kesetaraan itu, menurutnya swakelola SBM ITB mesti diubah untuk pengintegrasian di ITB. Menurut Reini, SBM ITB tak bisa menjadi unit bisnis tersendiri di dalam ITB.
 
"Jadi SBM itu bukan merupakan unit bisnis, tapi merupakan fakultas sekolah di ITB yang posisinya sejajar dengan fakultas sekolah lain," kata Reini dalam RDP Komisi X DPR RI, Kamis 24 Maret 2022.

Selain itu, Reini menjelaskan perubahan terkait swakelola SBM ITB memang sudah akan terjadi. Sebab kekhususan terkait swakelola itu memang hanya bersifat sementara.
 
Reini menyebut, bahwa hak swakelola SBM ITB tercantum pada SK Rektor Nomor 203 tahun 2003. Menurutnya SK Rektor pada masa itu dibuat karena melihat situasi SBM ITB saat didirikan.
 
Menurutnya, Rektor ITB pada masa itu ingin memberikan kekhususan ke SBM ITB sebagai fakultas baru. Dengan harapan, SBM ITB tumbuh dengan cepat.
 
"Diberikan kekhususan pada waktu itu, berbeda dengan sekarang. Kekhususan itu tidak berlaku selamanya melainkan bisa berhenti pada waktu tertentu," ucapnya.
 
Reini juga menyebut, fasilitas di SBM ITB saat ini sudah terpenuhi. Namun untuk penyelenggaraan laboratorium dan fasilitas di prodi atau fakultas perlu disejajarkan.
 
Baca juga:  Tim Transisi dan Transformasi Pastikan Selesaikan Masalah SBM ITB dengan Baik
 
Menurutnya integrasi dan pencabutan swakelola dapat menjadi solusi. Karenanya hal itu akan membawa transformasi yang bertujuan untuk mengintegrasikan semua sistem di ITB.
 
"Ini sesuatu yang diperdebatkan secara internal, didengarnya baru sekarang, tapi bukan masalahnya baru sekarang. Ini perdebatan internal yang selalu ada evaluasi. Saat ini kita tidak ada pilihan lain selain integrasi karena keniscayaan untuk transformasi," tutup dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan