Suasana dialog Mendikbudristek Nadiem Makarim dengan 170 mahasiswa usai upacara peringatan Sumpah Pemuda, Kamis, 28 Oktober 2021. Foto: Dok Kemendikbudristek.
Suasana dialog Mendikbudristek Nadiem Makarim dengan 170 mahasiswa usai upacara peringatan Sumpah Pemuda, Kamis, 28 Oktober 2021. Foto: Dok Kemendikbudristek.

Dialog dengan 170 Mahasiswa, Nadiem Sampaikan Filosofi Kampus Merdeka

Arga sumantri • 29 Oktober 2021 14:57
Jakarta: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim berdialog dengan 170 mahasiswa perwakilan dari 34 provinsi usai upacara Peringatan Sumpah Pemuda ke-93, kemarin. Pada kesempatan itu, Nadiem menjelaskan filsafat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yakni mengutamakan mahasiswa.
 
"Mahasiswa nomor satu. Kebutuhan mereka adalah yang terpenting dan semua program kita mengacu pada prinsip itu," kata Nadiem, dikutip dari siaran pers Kemendikbudristek, Jumat, 29 Oktober 2021.
 
Nadiem mengatakan program MBKM merupakan suatu kebijakan yang akan membawa perubahan positif pada masa depan mahasiswa. Kampus Merdeka adalah kesempatan emas bagi mahasiswa untuk melakukan perubahan di dalam kepemimpinan. 

"Kompetensi-kompetensi kemandirian, kemampuan berkolaborasi, dan semua profil pelajar Pancasila diasah dalam program-program MBKM," tuturnya.
 
Baca: Nadiem Bacakan Puisi Zamawi Imron pada Festival Bahasa dan Sastra 2021
 
Lewat MKBM, Nadiem ingin mahasiswa dapat belajar di luar program studi dan kampusnya. Dengan begitu, mahasiswa dapat mengasah minat dan bakatnya, baik di dalam atau pun di luar kampus. 
 
"Ini adalah hak mahasiswa untuk merdeka karena kita tahu bahwa satu pekerjaan tidak bisa dikerjakan oleh satu disiplin ilmu," ujarnya. 
 
Nadiem mengatakan MBKM bukan hanya sebuah kebijakan, tetapi sebuah gerakan yang harus didorong dan datang dari mahasiswa. Ia berharap para mahasiswa bisa menjadi duta Kampus Merdeka.
 
"Yang mengajak teman-temannya untuk menjadi bagian dari gerakan Kampus Merdeka. Mahasiswalah yang harus menggerakan ini," ungkapnya.
 
Baca: 50 Mahasiswa dan Lulusan Vokasi Dapat Kesempatan Magang di Hungaria
 
Nadiem juga berharap perubahan-perubahan yang dilakukan melalui program MBKM ini dapat dilihat negara-negara maju. Ia menekankan, Indonesia tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga melakukan lompatan yang besar.
 
"Saya harapannya dalam waktu 5 sampai 10 tahun ke depan, orang-orang di luar negeri akan melihat Indonesia dan mencoba untuk belajar dari Indonesia," kata Nadiem.
 
Daniel, salah satu peserta dialog dari Provinsi Papua mengapresiasi program dan kebijakan Kemendikbudristek. Penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah ini berharap pemerintah terus menciptakan inovasi dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi. 
 
Ia optimistis program dan kebijakan yang dilakukan selama ini bisa menghapus sekat atas akses pembelajaran. Khususnya, bagi Daniel dan rekan-rekan pelajar di Papua. Ia juga optimistis semakin banyak talenta Papua yang mampu bersaing di kancah internasional. 
 
"Saya percaya Indonesia bisa menghasilkan lulusan terbaik dengan SDM unggul yang dapat bersaing di kancah internasional. Kami dari Papua sangat bangga terhadap kebijakan dan program dari pemerintah," ujar Daniel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan