"Mahasiswa nomor satu. Kebutuhan mereka adalah yang terpenting dan semua program kita mengacu pada prinsip itu," kata Nadiem, dikutip dari siaran pers Kemendikbudristek, Jumat, 29 Oktober 2021.
Nadiem mengatakan program MBKM merupakan suatu kebijakan yang akan membawa perubahan positif pada masa depan mahasiswa. Kampus Merdeka adalah kesempatan emas bagi mahasiswa untuk melakukan perubahan di dalam kepemimpinan.
"Kompetensi-kompetensi kemandirian, kemampuan berkolaborasi, dan semua profil pelajar Pancasila diasah dalam program-program MBKM," tuturnya.
Baca: Nadiem Bacakan Puisi Zamawi Imron pada Festival Bahasa dan Sastra 2021
Lewat MKBM, Nadiem ingin mahasiswa dapat belajar di luar program studi dan kampusnya. Dengan begitu, mahasiswa dapat mengasah minat dan bakatnya, baik di dalam atau pun di luar kampus.
"Ini adalah hak mahasiswa untuk merdeka karena kita tahu bahwa satu pekerjaan tidak bisa dikerjakan oleh satu disiplin ilmu," ujarnya.
Nadiem mengatakan MBKM bukan hanya sebuah kebijakan, tetapi sebuah gerakan yang harus didorong dan datang dari mahasiswa. Ia berharap para mahasiswa bisa menjadi duta Kampus Merdeka.
"Yang mengajak teman-temannya untuk menjadi bagian dari gerakan Kampus Merdeka. Mahasiswalah yang harus menggerakan ini," ungkapnya.
Baca: 50 Mahasiswa dan Lulusan Vokasi Dapat Kesempatan Magang di Hungaria
Nadiem juga berharap perubahan-perubahan yang dilakukan melalui program MBKM ini dapat dilihat negara-negara maju. Ia menekankan, Indonesia tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga melakukan lompatan yang besar.
"Saya harapannya dalam waktu 5 sampai 10 tahun ke depan, orang-orang di luar negeri akan melihat Indonesia dan mencoba untuk belajar dari Indonesia," kata Nadiem.
Daniel, salah satu peserta dialog dari Provinsi Papua mengapresiasi program dan kebijakan Kemendikbudristek. Penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah ini berharap pemerintah terus menciptakan inovasi dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi.
Ia optimistis program dan kebijakan yang dilakukan selama ini bisa menghapus sekat atas akses pembelajaran. Khususnya, bagi Daniel dan rekan-rekan pelajar di Papua. Ia juga optimistis semakin banyak talenta Papua yang mampu bersaing di kancah internasional.
"Saya percaya Indonesia bisa menghasilkan lulusan terbaik dengan SDM unggul yang dapat bersaing di kancah internasional. Kami dari Papua sangat bangga terhadap kebijakan dan program dari pemerintah," ujar Daniel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News