"Klaster covid-19 di sekolah relatif rendah. Sedikit di atas dua persen yang terjadi di Indonesia ini, sehingga secara risiko bahaya tidak sebesar yang kita takutkan," kata Jumeri dalam silaturahmi Merdeka Belajar, Kamis, 9 September 2021.
Namun apabila benar terjadi kasus di sekolah, dia meminta masyarakat untuk tenang. Dia tidak ingin ada kegaduhan kasus covid-19 di tengah upaya menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
"Kalau ada klaster di satu sekolah mohon diingatkan, dibantu, dikoordinasikan, dicek, dan jangan diviralkan. Karena ini akan melemahkan usaha kita," jelasnya.
Baca juga: Baru 9 SMP Negeri di Pekanbaru Gelar Sekolah Tatap Muka
Lebih baik menurutnya masyarakat, atau sekolah lain turut membantu permasalahan yang dihadapi sekolah yang terjadi klaster tersebut. Salah satunya berkoordinasi dengan Pemda untuk diadakan tracing, testing, treatment.
"Saya sampaikan PTM adalah ikhtiar kita bersama untuk membantu anak keluar dari krisis pembelajaran. Kalau ada satu sekolah punya masalah, mari kita bantu. Jadi bantulah, jangan dipersalahkan, jadi dibantu agar bisa keluar dari kesulitan yang dihadapi," ujarnya.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News