Sekjen Kemendikbud, Ainun Na'im. Foto: Medcom.id
Sekjen Kemendikbud, Ainun Na'im. Foto: Medcom.id

Rumusan PKN Diharapkan Mampu Menjawab Persoalan Bangsa

Ilham Pratama Putra • 13 Juli 2021 19:46
Jakarta:  Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) yang digelar Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menghasilkan sejumlah gagasan selama penyelenggaraannya.  Ide tersebut diharapkan dapat diimplementasikan untuk membantu menjawab persoalan bangsa.
 
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar PKN untuk para pejabat kementerian dan lembaga. Pelatihan ini di antaranya diisi materi pembuatan kebijakan untuk menyelesaikan masalah bangsa.
 
Sekjen Kemendikbudristek, Ainun Na'im mengatakan salah satu permasalahan bangsa saat ini adalah kesenjangan sosial. Dia berharap rumusan dari PKN tersebut dapat diimplementasikan dalam dunia nyata.

"Saya berharap, perhatian, pemikiran dan ide baru tidak hanya muncul selama mengikuti pendidikan. tapi selalu muncul ketika kita bekerja. Saat bekerja kita harus memikirkan agar bekerja lebih baik, bagamana lingkungan masyarakat kita selalu baik dari hari ke hari," kata Ainun dalam Penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan VI Tahun 2021, Selasa 13 Juli 2021.
 
Baca juga:  Nadiem: PKN untuk Lahirkan Generasi Pemimpin Baru
 
Menurutnya kebijakan yang baik harus benar-benar memperhatikan masalah yang akan diselesaikan. Apakah nantinya kebijakan yang dibuat dapat melayani masyarakat secara luas.
 
"Saya percaya bapak ibu akan bisa mengemban amanah tersebut," terang Ainun.
 
Lebih lanjut, Ainun menjelaskan dalam membuat kebijakan para alumni PKN akan menemui banyak rintangan. Termasuk pandemi covid-19.
 
"Kita menghadapi banyak tantangan, termasuk pandemi covid-19 dan juga yang sudah berapa tahun kita alami adalah revolusi industri 4.0. Kemudian juga berbagai perubahan-perubahan selanjutnya. Ini semua memerlukan kompetensi," sambungnya.
 
Untuk itu diperlukan keberanian dalam menghadapi tantangan tersebut. "Kita harus bisa menjadi pemimpin yang berani mengambil risiko, gotong royong dan juga dapat membaca atau mempunyai visi ke depan," tutupnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan