Program ini adalah bagian dari upaya pemerataan akses digital di seluruh Indonesia. Khususnya wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Kemendikdasmen menyampaikan bahwa pengiriman perangkat internet satelit akan dilakukan secara bertahap ke satuan pendidikan yang tidak memiliki koneksi internet. Proses distribusi ini menargetkan sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil untuk memastikan akses pembelajaran digital dapat menjangkau seluruh pelosok negeri.
| Baca juga: Inspiratif! SMAN 12 Kendari Bertransformasi ke Sekolah Unggul Berbasis Data |
"Pengiriman dilakukan setiap hari pada pukul 08.00 hingga 17.00 waktu setempat. Penyedia layanan akan menghubungi nomor Kepala Satuan Pendidikan yang terdaftar di Dapodik," unggah akun @ditjen.paud.dikdasmen dikutip Rabu 31 Desember 2025.
Untuk memastikan proses pengiriman berjalan lancar, Kemendikdasmen menghimbau setiap satuan pendidikan penerima untuk mempersiapkan beberapa hal. Apa saja yang harus disiapkan sekolah? Berikut informasinya:
Syarat Sekolah Penerima Internet Gratis
- Memastikan nomor kontak yang terdaftar di Dapodik dalam keadaan aktif dan dapat dihubungi;
- Menyiapkan tim penerima yang siap saat pengiriman dilakukan;
- Memastikan lokasi serah terima dalam kondisi siap untuk menerima perangkat.
Sebagai informasi tambahan yakni proses ini tidak dipungut biaya hingga sampai ke satuan pendidikan.
Program internet satelit ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang tertuang dalam Inpres Nomor 7 Tahun 2025. Tujuan utamanya adalah untuk mempercepat konektivitas, khususnya di wilayah 3T yang selama ini mengalami kesulitan akses internet.
| Baca juga: Prabowo Sebut Tiap Kelas Bakal Dipasang IFP Pakai Uang Koruptor |
Berdasarkan data yang dirilis Kemendikdasmen, total terdapat 8.625 satuan pendidikan yang akan menerima bantuan internet satelit. Rinciannya meliputi 168 unit PAUD, 6.868 unit SD, 950 unit SMP, 166 unit SMA, 81 unit SMK, 21 unit PKPLK, dan 11 unit PNFI.
Sebaran penerima mencakup berbagai wilayah di Indonesia. Pulau Sumatra akan menerima 1.608 unit, Kalimantan 1.232 unit, Sulawesi 1.060 unit, Papua 1.872 unit, Jawa 21 unit, Nusa Tenggara Timur 1.580 unit, dan Maluku 892 unit. Informasi lengkap mengenai sebaran penerima dapat diakses melalui situs resmi Kemendikdasmen di https://pdm.kemendikdasmen.go.id/.
Dengan adanya program ini, diharapkan kesenjangan akses pendidikan antara daerah perkotaan dan terpencil dapat semakin berkurang. Termasuk untuk mendukung transformasi digital di sektor pendidikan Indonesia.
“Yuk bantu pastikan di satuan pendidikan masing-masing, yakni nomor kontak di Dapodik aktif, ada tim penerima saat pengiriman, dan lokasi serah terima siap,” tulisnya.
(Bramcov Stivens Situmeang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News