Menurut Denny, proses ini diawali dari pemikiran mahasiswa dan dosen yang peduli tentang legalitas karya. "HAKI ini berlaku sejak 25 Februari 2022 hingga 70 tahun ke depan”, ujar kata Dosen UB, Denny Widhiyanuriyawan yang mengomandani pengurusan HAKI tersebut dilansir dari laman UB, Rabu, 21 Desember 2022.
Ada yang menjadi pembeda antara Reyog Brawijaya dengan penampilan reog pada umumnya. Menurut Muhammad Bayu Aji Pradana, salah satu anggota Reyog Brawijaya, perbedaan ini terletak pada cerita yang disajikan.
“Reyog Brawijaya mengusung tema Klana Candra Kirana, sehingga dengan dasar tema ini, nuansa garapan tari dan musik dapat di olah selaras dengan tema yang ada,” jelas mahasiswa Fakultas Hukum ini.
Tari dan musik Reyog Brawijaya merupakan pengembangan dari musik tari yang berporoskan pada latar kerajaan Bantarangin. Unsur kerjaan dan keprajuritannya yang masih sangat kental di adopsi dalam tari dan musik ini.
Proses pengurusannya pun, imbuh Bayu, cukup singkat. Proses ini diawali pada 13 November 2021 lalu untuk pengumpulan berkas pengajuan HAKI.
"Tim ini sendiri terdiri atas Prof. Dr. Eng. Ir. Denny Widhiyanuriyawan, S.T., M.T. dan Arif Zainudin, S.H., M.H., beserta 35 anggota UNITANTRI, kita juga dibantu oleh Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis untuk pengajuan ke Kementerian Hukum dan HAM hingga akhirnya, 25 Februari lalu, telah disahkan Klana Candra Kirana adalah milik UB," pungkas Bayu.
Baca juga: Punya Skill Menulis, Mahasiswi UB Jadi Delegasi Program YSEALI di AS |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News